Minggu, 03 April 2016
MENGENAL KASIH KARUNA SECARA BENAR (BAGIAN 3)
Filipi 2:12 Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir.
Meresponi keselamatan atau anugerah Allah adalah bagian orang percaya. Jika orang percaya mengerjakan dengan sungguh-sungguh maka Allah akan membantu mengerjakan dalam arti kooperatif atau membantu. Bagaimana seseorang bisa dibantu kalau ia tidak mengerjakannya sama sekali. Di sini letak tanggung jawab yang harus dipenuhi oleh manusia. Memenuhi tanggung jawab ini bukan sebagai jasa dimana seseorang bisa membanggakan diri seakan-akan dengan kemampuannya sendiri ia bisa meraih keselamatan. Keselamatan adalah anugerah, titik. Firman Tuhan jelas sekali, bahwa kita harus menaruh pikiran dan perasaan Kristus (Flp. 2:5-7).
Kita lah yang harus berpikir dan berperasan seperti Kristus dengan sengaja dan sadar. Dalam hal ini tentu Tuhan rindu ingin menaruh pikiran dan perasaan-Nya kepada seseorang jika seseorang tersebut juga mau merespon panggilan hidupnya untuk mengabdikan dirinya kepada Tuhan dan taat kepada-Nya.
Salah satu hakikat Tuhan yang tidak bisa dibantah adalah bahwa Tuhan tidak pernah memaksakan kehendak-Nya kepada manusia. Dalam hal ini Tuhan tidak akan mengintervensi kebebasan manusia untuk bertindak. Proses memiliki pikiran dan perasaan Kristus bukanlah proses otomatis dalam waktu singkat. Juga bukan sebuah peristiwa yang bersifat adikodrati dan mistis, tetapi melalui sebuah proses natural yang bertahap serta membutuhkan waktu panjang. Proses ini berlangsung melalui pembaharuan pikiran terus menerus oleh Firman Tuhan yang murni. Kalau seseorang bersedia menaruh pikiran dan perasaan Tuhan Yesus melalui ketekunannya hidup berpadanan dengan Injil (Flp. 1:27), maka Tuhan yang akan mengerjakan di dalam diri orang tersebut baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya, artinya Tuhan akan memberi kemampuan.
Filipi 2:13 karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya.
Harus diperhatikan bahwa seseorang harus terlebih dahulu dengan kerelaan hatinya mengerjakan keselamatannya dengan takut dan gentar artinya berusaha sungguh-sungguh untuk menjadi seperti Tuhan Yesus. Dengan takut dan gentar menunjukkan kesadarannya bahwa untuk memiliki pikiran dan perasaan Kristus adalah hal yang sangat sulit, tidak bisa terwujud dengan mudah. Memiliki pikiran dan perasaan Kristus artinya segala sesuatu yang dilakukan sesuai dengan kehendak Bapa. Ini sama dengan menjadi sempurna. Untuk memiliki pikiran dan perasaan Kristus tentu ada proses mematikan kehendak daging/manusia lama dalam diri seseorang, dan hal ini sudah ditekankan oleh Tuhan di Lukas 14:33 "Demikian pulalah tiap-tiap orang di antara kamu, yang tidak melepaskan dirinya dari segala miliknya, tidak dapat menjadi murid-Ku". Dan baru berangkat dari sini seseorang bisa masuk ketahap manusia yang lahir baru dalam air dan roh (Yohanes 3:5).
Adalah tidak benar kalau seseorang berpikir bahwa dengan sendirinya Tuhan akan mengerjakan sehingga seseorang akan dapat memiliki pikiran dan perasaan Kristus. Kalau Tuhan bertindak demikian berarti manusia menjadi robot dan manusia tidak perlu bertanggung jawab atas hidupnya. Orang percaya harus memahami bahwa kematian Tuhan Yesus yang menyediakan anugerah keselamatan menempatkan manusia yang mau percaya kepada-Nya memiliki target untuk menjadi sempurna. Jadi, kalau seseorang mau menerima Tuhan Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamat ia harus menaruh pikiran dan perasaan Kristus. Menerima Dia bukan hanya mendapat keselamatan secara otomatis, tetapi harus berjuang untuk mewujudkan keselamatan itu. Manusia memberi respon, tetapi di pihak Tuhan melakukan intervensi, karena Allah lah yang mengerjakan di dalam kita baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya (Flp. 2:12-13).
Namun bagaimana pun dan sekecil apa pun, tentu ada respon manusia yang menunjukkan kesediaan individu menerima anugerah Tuhan. Sebenarnya anugerah sudah sangat cukup, tidak perlu ditambah lagi dengan apa pun. Manusia dengan kemampuannya sendiri tidak akan dapat menyelamatkan dirinya. Hanya oleh anugerah penebusan Tuhan Yesus di kayu salib kita dapat diselamatkan, tetapi tanpa menyambutnya (respon) maka tidak ada keselamatan dalam hidup seseorang.
Yohanes 14:6 Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.
Amin.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar