Senin, 25 April 2016

SEMUA AKAN MEMBERI PERTANGGUNGJAWABAN KEPADA TUHAN


Lukas 16:19-20
, 22-26
(19)"Ada seorang kaya yang selalu berpakaian jubah ungu dan kain halus, dan setiap hari ia bersukaria dalam kemewahan.
(20)Dan ada seorang pengemis bernama Lazarus, badannya penuh dengan borok, berbaring dekat pintu rumah orang kaya itu,
(22)Kemudian matilah orang miskin itu, lalu dibawa oleh malaikat-malaikat ke pangkuan Abraham.
(23)Orang kaya itu juga mati, lalu dikubur. Dan sementara ia menderita sengsara di alam maut ia memandang ke atas, dan dari jauh dilihatnya Abraham, dan Lazarus duduk di pangkuannya.
(24)Lalu ia berseru, katanya: Bapa Abraham, kasihanilah aku. Suruhlah Lazarus, supaya ia mencelupkan ujung jarinya ke dalam air dan menyejukkan lidahku, sebab aku sangat kesakitan dalam nyala api ini.
(25)Tetapi Abraham berkata: Anak, ingatlah, bahwa engkau telah menerima segala yang baik sewaktu hidupmu, sedangkan Lazarus segala yang buruk. Sekarang ia mendapat hiburan dan engkau sangat menderita.
(26)Selain dari pada itu di antara kami dan engkau terbentang jurang yang tak terseberangi, supaya mereka yang mau pergi dari sini kepadamu ataupun mereka yang mau datang dari situ kepada kami tidak dapat menyeberang.

Dalam kisah Lazarus dan orang kaya di (Luk. 16:19–31), penyebab utama mengapa si orang kaya dan keluarganya tidak peduli terhadap kesaksian Musa dan para nabi adalah sebab mereka menikmati kenikmatan dunia tanpa memedulikan orang lain. Dalam hal ini, kenikmatan dunia menjadi ikatan sehingga seseorang kehilangan kasih terhadap sesama.
Orang yang terikat dengan percintaan dunia akan menghabiskan niatnya untuk segala hal yang bertalian dengan kenikmatan hidup di bumi. Itulah sebabnya Abraham berkata kepada orang kaya itu: “Anak, ingatlah, bahwa engkau telah menerima segala yang baik sewaktu hidupmu, sedangkan Lazarus segala yang buruk. Sekarang ia mendapat hiburan dan engkau sangat menderita.” Pernyataan Abraham ini bukan berarti kekayaan atau kenikmatan hidup membuat seseorang masuk neraka. Yang membuat seseorang masuk neraka adalah egoisme, dimana seseorang mementingkan diri sendiri sehingga melupakan tanggung jawab.

Banyak orang ingin kaya. Mereka tidak tahu bahwa seorang yang dipercayai dengan harta yang berlimpah memiliki tanggung jawab yang lebih besar. Bila tanggung jawab tersebut tidak ditunaikan, maka risikonya sangat besar. Adalah bijaksana kalau kita belajar menyerah kepada Tuhan, mohon hikmat agar bila Tuhan memercayakan harta materi kepada kita di bumi ini, kita dapat mengelolanya secara bertanggung jawab agar harta tersebut tidak menjadi suatu jerat yang bisa membinasakan kita terhukum di api kekal karena tidak bisa mempertanggungjawabkan di hadapan Tuhan mengenai harta yang dipercayakan tersebut.

Pertanyaan yang perlu dikemukakan adalah: mengapa orang kaya masuk neraka sedang lazarus masuk Surga? Kebaikan apakah yang dimiliki Lazarus sehingga dilayakkan masuk Surga? Dan kesalahan apakah yang ada pada orang kaya sehingga ia masuk neraka?

Kepada Lazarus tidak dituntut untuk melakukan apa yang ia tidak dapat lakukan, tetapi kepada orang kaya ia dituntut untuk berbuat apa yang ia harus lakukan. Kekayaan yang diberikan Tuhan kepada seseorang memuat tanggung jawab. Bahkan apa pun yang Tuhan berikan kepada kita memuat tanggung jawab. Lukas16:12 menjelaskan bahwa kalau seseorang tidak setia dengan harta Tuhan (harta orang lain) maka Tuhan tidak akan memberikan hartanya sendiri. Hartanya sendiri adalah harta di surga. Banyak orang Kristen tidak menyadari bahwa ketika Tuhan Yesus menebus kita, maka kita bukan lagi milik kita sendiri.
1 Korintus 6:19-20 Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, — dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri?
Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!

Semua yang ada pada kita adalah milik Tuhan. Adapun harta kita adalah Tuhan sendiri, dan kemuliaan yang kita akan terima bersama dengan Tuhan Yesus di Kerajaan-Nya.

Jadi sebelum kita meminta sesuatu kepada Bapa kita, kita harus merenungkan dulu, apakah kita siap dan pantas menerima apa yang kita minta? Apakah anda siap menerima konsekuensinya? Apakah kita siap membayar harganya?
Apakah kita bisa mempertangung jawabkan berkat yang diminta ini pada hari penghakiman yang dipimpin langsung oleh Tuhan Yesus nanti?
Hendaknya kita meminta sesuai dengan yang diinginkan dan ijinkan oleh Tuhan Yesus saja sebab Tuhan Yesus lebih mengerti dan lebih memahami seluruh isi diri kita dan seluruh kebutuhan hidup kita dari pada kita memahami hidup kita sendiri.
Dan hendaknya setiap berkat yang dipercayakan baik harta maupun jabatan dan lainnya kita pergunakan untuk memuliakan Tuhan sehingga kita bisa memberi pertanggungjawaban dihari penghakiman dihadapan Tuhan Yesus di tahkta-Nya yang agung yaitu tahkta pengadilan Kristus.

Ibrani 4:13 Dan tidak ada suatu makhluk pun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab.

2 Korintus 5:10 Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Kristus, supaya setiap orang memperoleh apa yang patut diterimanya, sesuai dengan yang dilakukannya dalam hidupnya ini, baik ataupun jahat.

Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar