Minggu, 10 April 2016

MELAYANI SEPERTI TUHAN YESUS


Matius 20:28 sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang."

Tuhan Yesus mengatakan bahwa Ia datang bukan untuk dilayani tetapi melayani. Hal tersebut juga merupakan panggilan agar orang percaya memiliki kualitas hidup seperti kualitas hidup-Nya. Sebelum Tuhan Yesus menyatakan hal ini, terlebih dahulu Tuhan mengatakan bahwa cawan yang Tuhan Yesus minum juga akan diminum oleh mereka.
Cawan di sini adalah “penderitaan” atau pengorbanan yang harus diterima orang percaya dalam mengikut Tuhan Yesus (Mat. 20:23).

Pengertian kata "percaya" dalam teks bahasa Yunani pisteuo berarti menyerahkan diri kepada obyek yang dipercayai. Kalau seseorang mengaku percaya kepada Tuhan Yesus berarti harus “mengikuti jejak-Nya” itulah isi percaya tersebut, bukan hanya percaya dalam pikiran bahwa dua ribu tahun yang lalu Tuhan Yesus pernah datang ke dunia memikul dosa manusia. Percaya seperti ini hanya sebuah pengaminan akali atau persetujuan pikiran atas sebuah peristiwa sejarah. Percaya terhadap fakta-fakta empiris seperti ini bukanlah iman yang benar. Ini sama dengan roh-roh jahat pun percaya adanya fakta bahwa Allah itu ada bahkan gemetar.
(Yakobus 2:19 Engkau percaya, bahwa hanya ada satu Allah saja? Itu baik! Tetapi setan-setan pun juga percaya akan hal itu dan mereka gemetar).
Ini adalah percaya yang tidak berdampak. Untuk mengikut jejak Tuhan, seseorang harus memahami dengan benar apa yang Dia ajarkan dan lakukan, sehingga orang percaya bisa mengerti dan melakukan apa yang diajarkan Tuhan dan meneladani apa yang Dia lakukan.
Yohanes 13:15 sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu.

Pada akhirnya orang percaya menjadi orang-orang yang memperagakan kehidupan Tuhan Yesus, sehingga bisa berkata “hidupku bukan aku lagi tetapi Kristus yang hidup di dalam aku”. Sampai pada level ini seseorang barulah bisa melayani Tuhan dengan sikap yang benar.
Melayani Tuhan tidak harus selalu menjadi pendeta. Pelayanan dimulai dari kehidupan yang terus diubah untuk menjadi alat peraga Tuhan, yaitu surat yang terbuka yang dibaca setiap orang. Orang percaya dapat membuktikan bahwa sungguh Allah telah menjadi manusia untuk melayani yaitu mengubah manusia untuk dikembalikan ke rancangan semula, orang percayalah saksinya yaitu hidupnya menjadi luar biasa dalam kelakuan dan kesucian.
Matius 5:20, 48 Maka Aku berkata kepadamu: Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.
Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna."

Selanjutnya orang percaya juga harus menolong orang lain untuk memiliki kehidupan yang diubahkan seperti dirinya. Hal ini bukan hanya di lakukan di gereja. Justru hal ini lebih efektif dilakukan dalam kehidupan setiap hari. Menjadi saksi dan mengubah orang lain justru lebih banyak dilakukan di luar tembok gereja. Semua ini harus dilakukan dengan segala pengorbanan, itulah yang dimaksud dengan cawan yang orang percaya harus minum seperti yang dilakukan oleh Tuhan Yesus.

Yohanes 12:26 Barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikut Aku dan di mana Aku berada, di situ pun pelayan-Ku akan berada. Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa.

Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar