Kamis, 21 April 2016
HIDUP YANG MEMILIH TUHAN
Mazmur 90:12 Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana.
TUHAN YESUS telah sudi memilih kita sebagai anak kerajaan-Nya, tentu kitapun harus memberikan respon panggilan Tuhan yang menginginkan kita untuk mempersembahkan segenap hidup kita untuk tunduk kepada seluruh kehendak-Nya, inilah tanda respon kita yang juga ingin memilih Tuhan sebagai harta satu satunya didalam dunia ini.
Tetapi fakta yang sering kita lihat isi pilihan orang percaya hari hari ini masih menjatuhkan pilihan utamanya kepada kesenangan hidup yang berasal dari dunia ini biasanya menyangkut hal-hal ini, antara lain: bidang studi, pekerjaan atau profesi, jodoh, tempat domisili dan banyak lagi. Pada umumnya hari-hari dan tahun-tahun hidup manusia dihabiskan hanya untuk pilihan-pilihan tersebut. Mereka memandang bahwa pilihan-pilihan tersebut yang menentukan kualitas hidup dan kebahagiaannya. Sampai usia semakin lanjut, jumlah pilihan semakin surut, sampai pada akhirnya sebenarnya tidak ada pilihan lain selain tiga hal ini, yaitu masalah atau kesulitan hidup, sakit penyakit dan kematian.
Dan manusia tidak dapat menghindarkan diri dari tiga hal tersebut. Inilah realitas hidup manusia selama bumi masih ada.
Jika seseorang semakin tua namun jumlah pilihan keingingan keinginan untuk mencari kesenangan hidup semakin banyak atau tetap jumlahnya sama seperti ketika masih muda, menunjukkan bahwa ia telah terikat dengan dunia dan sedang menghadapi penghukuman di kekekalan. Hatinya pasti tidak terarah kepada Tuhan dan Kerajaan-Nya. Hatinya sudah terarah dan terikat dengan dunia dengan segala kesenangannya. Betapa mengerikan.
Seharusnya sejak dini atau usia muda seseorang sudah mengerti pilihan yang harus dipilihnya, yang kepadahal tersebut fokus hidup diarahkan. Pilihan yang terbaik adalah hidup dalam kepercayaan yang benar kepada Tuhan. Tentu saja kepercayaan yang benar kepada Tuhan harus dimengerti dengan benar. Pengertian yang benar mengenai hidup dalam kepercayaan atau iman dapat diperoleh melalui kebenaran Alkitab yang dieksplorasi dengan tepat dan pengalaman hidup nyata dengan Tuhan setiap hari. Oleh sebab itu, memilih menjadi orang Kristen bukan berarti sudah memilih Tuhan atau beriman dengan benar. Memilih beragama Kristen dan memilih Tuhan sebagai pilihan adalah sesuatu yang sangat berbeda. Kalau seseorang sudah menjadi Kristen sejak kecil berarti tidak pernah memiliki pilihan, tetapi secara otomatis menjadi Kristen. Hal ini sama dengan orang yang masuk agama Kristen hanya karena terbawa pasangan hidup atau sekadar ikut-ikutan. Pada umumnya orang-orang Kristen sejak kecil merasa sudah memilih Tuhan, padahal ia hanya menjadi Kristen secara otomatis tetapi tidak pernah memilih Tuhan.
Memilih Tuhan sama dengan hidup dalam kepercayaan yang benar atau hidup beriman secara benar. Ini tidaklah cukup hanya beragama (dalam hal ini beragama Kristen) dan melakukan segala syariat atau hukum-hukum moral agama, sembahyang atau berdoa dan pergi ke gereja. Biasanya semua kegiatan tersebut diyakini sebagai telah dapat mewakili kehendak Allah. Jika pengertian orang Kristen dalam hidup beriman sekadar demikian, maka berarti ia sudah keliru dan tidak akan pernah mengalami Tuhan sebagaimana seharusnya. Demikianlah faktanya banyak orang Kristen yang sebenarnya belum menemukan bagaimana hidup dalam iman yang benar. Hari hari ini, banyak orang Kristen hanya berlabuh di kehidupan Kristen yang palsu dan semu. Yakobus mengatakan kalau iman hanya ditunjukkan dengan percaya bahwa Allah itu esa, maka hal itu tidak berbeda dengan roh-roh jahat (daimonia), bahkan mereka gemetar. Mengapa mereka gemetar? Sebab roh-roh jahat telah mengalami betapa dahsyatnya Allah itu.
Yakobus 2:19 Engkau percaya, bahwa hanya ada satu Allah saja? Itu baik! Tetapi setan-setan pun juga percaya akan hal itu dan mereka gemetar.
Ketika kita memandang/melihat kearah langit dan bumi serta benda benda langit yang ada, hal ini sudah mencerikan bahwa Tuhan yang telah membuat itu semua. Sudah selayaknya orang percaya harusnya mengalami sikap yang gemetar kepada Tuhan, tetapi tentu dengan versi gemetar yang berbeda. Gemetar yang benar adalah gemetar karena mengasihi dan menghormati Allah, hal ini sama dengan takut yang kudus. Kegentaran seperti itu adalah kegentaran yang dapat membangkitkan sikap hormat kepada Tuhan sepantasnya dan kerelaan mematuhi kehendak Tuhan tanpa batas. Hal ini tidak bisa terjadi atau berlangsung secara otomatis. Hal ini harus menjadi pilihan dan selalu diperjuangkan, sehingga kehidupan yang mematuhi dan menghormati Tuhan menjadi irama hidup permanen sampai kekekalan.
Jadi hidup untuk memilih Tuhan harus dilakukan sejak dini, kita harus tersadar bahwa hanya Tuhanlah tempat kita bersandar satu satunya dan hanya Ia yang mampu membuat kita menjadi tenang dan penuh dengan damai sejahtera.
Hidup yang memilih Tuhan adalah hidup selalu menyenangkan hati Tuhan setiap saat. Orang yang hidupnya tidak menyenangkan hati Tuhan setiap saat adalah orang yang tidak memilih Tuhan. Ia memilih dirinya sendiri dan memilih dunia ini.
Orang yang ingin menyenangkan hati Tuhan adalah orang yang selalu ingin hidup didalam kepercayaan yang benar atau hidup beriman secara benar dengan menjaga kesucian hidup dengan sikap takut dan gentar yang selalu menghormati Tuhan yang maha hadir dan menempatkan Tuhan ditempat sepantasnya dan kerelaan mematuhi kehendak Tuhan tanpa batas didalam seluruh wilayah hidupnya.
Yohanes 14:21 Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku. Dan barangsiapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-Ku dan Aku pun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diri-Ku kepadanya."
Amin
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar