Jumat, 22 April 2016

TANDA PIKIRAN YANG DIRASUKI IBLIS


Dalam Matius 10:1, dikisahkan Tuhan Yesus memberi kuasa kepada murid-murid untuk mengusir roh-roh jahat. Dalam teks aslinya kata roh-roh jahat terjemahan dari pneumaton akatharton, yang berarti roh najis (unclean spirit).
Roh-roh ini tentu saja adalah malaikat-malaikat yang memberontak kepada Allah karena hasutan Lusifer. Berkenaan dengan ini kita harus dapat membedakan antara iblis atau setan dengan roh-roh jahat.
Dalam terjemahan bahasa Indonesia terdapat ketidak konsistenan penterjemahan, sehingga dapat membingungkan.
Iblis dan setan sama, inilah oknum Lusifer yang jatuh. Dalam Perjanjian Lama Alkitab bahasa Ibrani, kata ini diterjemahkan sawtawn. Dalam bahasa Inggris diterjemahkan (satan) yang artinya the adversary (musuh atau lawan), the enemy of God and his people (musuh Allah dan umat-Nya).
Iblis atau setan adalah penghulunya. Iblis adalah oknum tunggal yang berani memberontak melawan Tuhan. Target orang percaya adalah mengalahkan oknum musuh ini dengan cara hidup dalam ketaatan penuh terhadap seluruh kehendak Tuhan kita Yesus Kristus.

Murid-murid diberi kuasa untuk mengusir roh-roh jahat, tetapi ironinya murid-murid tidak bisa menghalau pikiran yang salah yang bertengger dalam diri mereka (Mat. 16:21-23),(Markus 8:33).
Harus hati-hati, hal ini bisa menjadi jebakan bagi para hamba-hamba Tuhan. Mereka bisa mengusir roh-roh jahat (dimonio), tetapi bisa saja mereka tidak bisa menghalau pikiran setan di dalam diri mereka sehingga mereka tidak dikenal oleh Tuhan (Mat. 7:21-23).
Dalam hal ini banyak orang Kristen merasa sudah mengalahkan roh jahat pada hal sebenarnya pikirannya belum memiliki pikiran dan perasaan Kristus, sehingga dengan mudah iblis menyesatkan manusia dengan cara  seseorang tidak menyadari iblis bisa membisikkan sesuatu ke pikirannya yang tidak pernah ia sadari yang membuat ia melenceng dari rencana Allah untuk hidupnya.

Markus 8:33 Maka berpalinglah Yesus dan sambil memandang murid-murid-Nya Ia memarahi Petrus, kata-Nya: "Enyahlah Iblis, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia."

Dalam Perjanjian Baru ditunjukkan bahwa beberapa kali murid-murid Tuhan Yesus pikirannya dirasuki oleh setan atau iblis. Pertama, Petrus dirasuki iblis ketika mencoba menghambat perjalanan Tuhan Yesus ke Yerusalem untuk mati di kayu salib. Petrus dihardik oleh Tuhan Yesus dalam ayat di atas.
Kedua, Yudas Iskariot, ketika ia menyerahkan Tuhan Yesus kepada imam-imam dan tua-tua Israel hanya demi 30 keping perak (Yoh. 13:27). Manifestasi pikiran yang rasuki oleh setan dalam diri mereka tidak tampak sama sekali oleh orang lain bahkan diri sendiri. Inilah strategi iblis untuk menjatuhkan manusia yang dimana banyak orang tidak menyadarinya.
Bagaimana kita tahu bahwa pikiran kita atau diri kita telah dirasuki iblis? Dari pernyataan Tuhan Yesus di dalam Markus 8:33 dapatlah ditangkap kebenaran bahwa seorang yang pikirannya sedang dirasuki setan adalah orang-orang yang memikirkan apa yang tidak dipikirkan oleh Allah. Kalau demikian, bisakah orang percaya pikirannya dirasuki setan? Jawabnya: ya.

Satu hal yang harus diwaspadai adalah pikiran-pikiran yang tidak sesuai dengan kebenaran Tuhan, pikiran yang tidak dikuasai dan dipenuhi oleh Firman Tuhan,  olehnya iblis mulai sedikit demi sedikit menguasai kehidupan seseorang secara bertahap. Sampai di tingkat tertentu, orang tidak sanggup lagi mengerti kebenaran Firman Tuhan dan tidak menganggap Firman Tuhan adalah hal penting lagi didalam hidup ini dan melainkan digantikan pencapaian cita cita keberhasilan hidup dan kehormatan yang menjadi fokus utamanya, pikirannya diarahkan iblis untuk melupakan Firman dan mengarahkannya kepada keindahan dunia ini. Tanpa disadari ia sedang menuju kegelapan abadi. Itulah kenyataannya, bisa ditemukan orang-orang yang kelihatannya baik, tetapi sebenarnya sedang meluncur menuju kegelapan abadi tanpa bisa dicegah lagi. Mereka kelihatan baik dan normal di mata manusia, tetapi sebenarnya ia sedang di setir oleh iblis kearah hidup yang materialistis, egois dan masih mengharapkan kehormatan dari manusia. Mari kita mengenyahkan iblis dari kehidupan kita dengan belajar untuk selalu mengenakan pikiran dan perasaan Kristus, yaitu pikiran dan perasaan Allah sendiri.

Filipi 2:5 "Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus".

Demikian juga adam dan hawa yang telah jatuh karena tipu daya iblis yang berhasil memberikan pengertian yang salah didalam pikiran mereka, hawa yang harusnya bisa memilih taat kepada yang Tuhan perintahkan untuk tidak memakan buah pengetahuan baik dan jahat namun ia lebih memilih untuk mencoba melakukan apa yang sudah iblis katakan dalam rupa ular, yang tidak lain adalah oknum jahat yang telah memberikan pengertian yang salah terhadap kehendak Allah yang benar (Kejadian 3:1-7).
Iblis membunuh orang percaya dengan menggunakan/memasukan pengertian yang salah mengenai kehendak Allah didalam hidupnya.
Jadi satu-satunya jalan supaya kita terhindar dari pikiran yang salah atau pikiran dari iblis maka kita harus sadar bahwa harta sesungguhnya yang menjadi harta satu-satunya dalam hidup kita sebagai orang percaya  adalah Tuhan Yesus sendiri.
Menjadikan Tuhan Yesus sebagai harta yang kekal satu-satunya yang tak ternilai dalam hidup kita, dengan demikian kita tidak akan jatuh akibat tawaran apapun dari iblis lewat pikiran kita.
Kalau kita diberkati secara jasmani dan memperoleh segala keberhasilan di dunia pun semuanya harus kita jadikan alat bagi kemuliaan Tuhan, bukan sarana membangun keangkuhan hidup.

Dengan berprinsip bahwa harta kita satu-satunya adalah Tuhan Yesus sendiri yang sudah memeteraikan Roh Kudus ke dalam setiap diri orang percaya, maka kita akan menjadi pribadi pribadi yang akan ingin selalu rindu mengenakan pikiran dan perasaaan Kristus dan kehendak-Nya atas hidup kita sehingga kita tidak akan jatuh akibat tawaran apapun dari iblis lewat pikiran kita.

2 Timotius 1:14 Peliharalah harta yang indah, yang telah dipercayakan-Nya kepada kita, oleh Roh Kudus yang diam di dalam kita.

Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar