Jumat, 08 April 2016

MAKNA PENGERTIAN BIJI GANDUM YANG JATUH


Yohanes 12:24 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah.

Dalam suatu kesempatan Tuhan Yesus berkata: “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah.” Biji gandum yang dimaksudkan oleh Tuhan Yesus adalah diri-Nya sendiri.
Kalau Tuhan Yesus tidak taat sampai mati,  maka semua manusia akan tetap dibawah hukuman dan terbuang ke dalam api kekal artinya tidak ada penebusan dosa. Tetapi oleh karena Tuhan Yesus mengasihi kita semua, Ia rela mati bahkan mati di kayu salib, maka buahnya adalah hubungan manusia dan Tuhan bisa diperdamaikan kembali lewat korban-Nya diatas kayu salib dan manusia terhindar dari hukuman api kekal. Bukan hanya itu saja, buahnya juga banyak orang bisa dikembalikan ke rancangan-Nya yang semula menjadi pribadi pribadi yang taat kepada kehendak Bapa di sorga dan memperoleh kembali kemuliaan dari Bapa yang pernah hilang ketika manusia pertama jatuh didalam dosa.
Roma 8:29 Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara.

Dalam hal ini jelas bahwa untuk dapat berbuah haruslah menjadi seperti biji gandum yang jatuh ke tanah dan mati. Dengan keberhasilan Tuhan Yesus menyelesaikan tugas kemesiasaan-Nya, maka ada penebusan, Roh Kudus dihadirkan dalam kehidupan manusia, Injil diberitakan dan Tuhan bisa menggarap orang-orang yang ditebus untuk menjadi serupa dengan gambaran Kristus sehingga Kristus menjadi yang sulung di antara orang percaya.

Tuhan Yesus telah menjadi biji gandum yang jatuh ke tanah dan mati sehingga dapat melahirkan kita menjadi anak-anak Allah, sekarang bagaimana reaksi kita terhadap pengorbanan-Nya?
Selama ini banyak orang Kristen hanya mensyukuri dengan nyanyian dan syair atas pengorbanan yang Tuhan Yesus telah lakukan. Sehingga tidak ada tindak lanjut atas pengorbanan Tuhan Yesus yang begitu berharga. Mereka hanya puas sebagai orang yang telah ditebus dan merasa sudah dimerdekakan dari dosa sehingga merasa yakin telah memiliki jaminan masuk kedalam kerajaan sorga. Tentu sebagai orang-orang yang menjadi anak tebusan, kita tidak cukup hanya mensyukuri apa yang telah dilakukan-Nya bagi kita, tetapi kita juga harus memahami kehendak Tuhan di balik pengorbanan Tuhan tersebut. Tindak lanjut yang harus dilakukan orang percaya adalah menjadi seperti gandum yang jatuh ke tanah dan mati agar kita juga berbuah.

Berkenaan dengan hal tersebut, Tuhan Yesus berkata: “Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu”(Yohanes 15:16). Panggilan untuk berbuah memenuhi banyak halaman dalam Alkitab. Hidup berbuah bagi Tuhan adalah suatu kemutlakkan dan kewajiban bagi setiap orang percaya. Demi tegasnya panggilan ini Tuhan Yesus memperingatkan, kalau seseorang tidak bebuah maka Tuhan akan mengerat dan membuang orang tersebut.
Dengan demikian merupakan suatu keharusan bagi orang percaya untuk menjadi seperti biji gandum yang jatuh ke tanah dan mati, agar bisa menghasilkan buah.

Sekarang bagaimana pengenaan teks ini dalam hidup kita, sebab orang percaya harus mengikuti jejak-Nya yaitu hidup sama seperti Dia hidup. Seperti biji gandum yang jatuh ke tanah artinya bersedia meninggalkan seluruh watak atau karakter kita dan kemudian mengenakan kehidupan Tuhan Yesus. Kehidupan seperti ini sama dengan kehidupan Paulus yang dibahasakan dengan kalimat “hidupku bukan aku lagi, tetapi Kristus yang hidup di dalam aku.”
Galatia 2:19-20 Sebab aku telah mati oleh hukum Taurat untuk hukum Taurat, supaya aku hidup untuk Allah. Aku telah disalibkan dengan Kristus;
namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku.

Kehidupan seorang anak Tuhan yang mengenakan pribadi Kristus atau seperti Tuhan Yesus pasti akan memberikan dampak yang baik berkualitas warga kerajaan sorga. Menghasilkan orang-orang yang bukan saja datang ke gereja menjadi orang Kristen, tetapi juga berperilaku seperti Tuhan Yesus yang kita peragakan. Orang-orang yang ditulari dan menularkan gaya hidup Tuhan Yesus inilah buah-buah yang dimaksudkan oleh Tuhan kita Yesus Kristus.

Lukas 3:9 Kapak sudah tersedia pada akar pohon dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, akan ditebang dan dibuang ke dalam api."

Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar