Rabu, 20 April 2016

MAKNA PERKATAAN TUHAN YESUS "SUDAH SELESAI"


Yohanes 19:28-30
(28)Sesudah itu, karena Yesus tahu, bahwa segala sesuatu telah selesai, berkatalah Ia — supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci —: "Aku haus!"
(29)Di situ ada suatu bekas penuh anggur asam. Maka mereka mencucukkan bunga karang, yang telah dicelupkan dalam anggur asam, pada sebatang hisop lalu mengunjukkannya ke mulut Yesus.
(30)Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: "Sudah selesai." Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya.

DI KAYU SALIB, Tuhan Yesus berkata, “Sudah selesai.” Kalimat ini berarti Ia telah menyelesaikan tugas penyelamatan atas dunia ini. Semua dosa dunia telah dipikul-Nya, sejak manusia pertama sampai manusia terakhir nanti. (1Yoh. 2:2). Semuanya sudah selesai dibayar lunas. Tidakkah ini kabar baik? Manusia tidak perlu bersusah-payah menyelesaikan masalah dosa yang merupakan penyebab utama dari segala penderitaan, karena Tuhan sendiri telah menyelesaikannya.

Kalau kita percaya bahwa Tuhan Yesus telah mati di kayu salib karena dosa dan pelanggaran kita, maka kita adalah orang-orang yang telah dibenarkan (2Kor. 5:21). Dibenarkan artinya dianggap benar dihadapan Allah. Bapa di Sorga yang MahaKudus tidak lagi melihat pelanggaran dan dosa yang telah kita lakukan, tetapi melihat darah Tuhan Yesus yang menudungi kita.
Dihadapan Bapa, kita adalah orang-orang yang telah dikuduskan oleh darah Yesus Kristus. Bapa tidak melihat kesucian kita, sebab kita adalah orang berdosa, tetapi Ia melihat ketaatan Anak-Nya, Yesus yang menggantikan kita. Itulah sebabnya dengan keberanian kita memanggil Dia yang bertahta ditempat yang Mahatinggi sebagai Bapa (Rm. 8:15).

Karena semua kesalahan kita tak lagi diperhitungkan oleh Bapa, kita harus berani percaya bahwa semua dosa kita telah tuntas diselesaikan oleh Tuhan Yesus. Ini berarti pula bahwa semua kutuk telah dipaku di kayu salib. Kita tidak lagi hidup dalam kutuk apapun juga. Tuhan Yesus telah menanggung kutuk bagi kita, ketika Ia dipaku di kayu salib (Gal. 3:13). Oleh sebab itu, kita patut mewaspadai ajaran yang mengatakan bawa kita perlu dilepaskan dari kutuk-kutuk, kita belum bebas dari kutuk. Orang yang mengajarkan hal itu tidak menghagai apa yang telah diselesaikan Tuhan Yesus di kayu salib di bukit Kalvari duaribu tahun yang lalu.

Kita harus berpikir sebagai orang-orang yang tidak lagi dibawah kutuk dan hukuman. Kita harus berpikir sebagai anak-anak Allah yang menerima anugerah berkat keselamatan yang nilainya tiada tara. Kita adalah umat pilihan yang menerima berkat. Demikianlah seharusnya cara berpikir dan sikap kita dalam berurusan dengan Tuhan. Tidak boleh ada ganjalan dihati seolah-olah kita orang berdosa yang belum ditebus oleh darah Tuhan Yesus Kristus. Kita harus bersikap dan berpikir sebagai orang yang telah dimerdekakan dari cengkeraman iblis. Kita bukan lagi milik setan, tetapi milik Tuhan yang telah membeli kita dengan harga yang lunas dibayar. Ingatlah perkataanNya, “Sudah selesai.”

Tuhan Yesus sudah menyelesaikan tuntas tugas penyelamatan atas dunia ini dengan demikian kita harus hidup sesuai dengan keinginan Tuhan Yesus yang telah menebus kita dengan cuma cuma, mengasihi Tuhan Yesus dengan sungguh sungguh menjadi pribadi pribadi yang taat dan setia melakukan kehendak-Nya dan hati kita senantiasa tertancap di kerajaan sorga.

Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar