Senin, 04 April 2016
KEADAAN MANUSIA DI ZAMAN AKHIR
1 Petrus 3:20 yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat kepada Allah, ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh sedang mempersiapkan bahteranya, di mana hanya sedikit, yaitu delapan orang, yang diselamatkan oleh air bah itu.
Demikian pula dengan kisah Nuh, Tuhan bukan hanya berniat menyelamatkan keluarga Nuh, tetapi Ia menantikan dengan sabar pertobatan orang-orang pada zaman itu namun pada zaman Nuh orang sibuk makan dan minum, kawin dan dikawinkan sampai tidak memedulikan keselamatan dan terus berbuat dosa. Dalam 1 Petrus 3:20, bahwa Tuhan dengan sabar menantikan mereka untuk bertobat sementara Nuh membuat bahtera. Tuhan tidak kejam seperti yang kita bayangkan di zaman Nuh, sebenarnya Tuhan masih membuka peluang kepada orang orang untuk kembali bertobat kepada Tuhan pada saat Nuh membuat bahtera, itulah bentuk kasih-Nya yang tidak pernah diindahkan oleh manusia pada zaman itu
Bahtera itu adalah jalan keselamatan yang Tuhan sediakan agar keluarga Nuh dan semua orang yang mau bertobat agar terhindar dari malapetaka. Bahtera itu adalah kasih karunia Tuhan untuk manusia pada waktu itu. Tetapi mereka tidak juga mau bertobat.
Mereka ternyata dapat menolak apa yang baik yang Tuhan sediakan bagi mereka. Hal ini menunjukkan bahwa Tuhan tidak mengubah hati seseorang secara mistis, sehingga membuat seseorang dapat menerima atau menolak pemberian-Nya. Kalau ada orang yang menolak apa yang disediakan dan diberikan Tuhan kepadanya, itu adalah resiko dan tanggung jawab individu.
Fakta mengenai kisah Nuh ini penting bagi orang percaya di zaman Perjanjian Baru. Itulah sebabnya Tuhan Yesus memunculkan fakta ini dalam pengajaran-Nya. Mengapa Tuhan Yesus menyebut-nyebut Nuh dalam pengajaran-Nya? Tuhan Yesus menunjukkan pola hidup manusia akhir zaman yang sama seperti manusia pada zaman Nuh, yang tidak memedulikan keselamatan jiwanya. Orang sibuk makan minum, kawin dikawinkan. Alkitab mencatat bahwa sama seperti terjadi pada zaman Nuh, demikian pulalah halnya kelak kedatangan Anak Manusia: mereka makan dan minum, mereka kawin dan dikawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera.
Pernyataan Tuhan ini jelas menunjukkan kesejajaran keadaan manusia pada zaman Nuh dengan zaman kita hari ini.
Zaman akhir ini manusia lebih senang berfokus kepada pencapaian keinginan keinginan pribadi, cita cita hidup, menggeluti hoby, kepentingan kesenangannya dan hanya berfokus pada bagaimana bisa hidup nyaman dan sukses, bebas dari penderitaan hidup selama hidup dibumi, mereka menjadikan Tuhan hanya oknum yang cari untuk pemenuhan ambisi tersebut. Orang seperti ini tidak menempatkan Tuhan secara pantas didalam hidupnya.
Orang seperti ini adalah orang yang Tuhan maksud di Yohanes 6:26 Yesus menjawab mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kamu mencari Aku, bukan karena kamu telah melihat tanda-tanda, melainkan karena kamu telah makan roti itu dan kamu kenyang.
Hal yang sama seperti zaman nuh sebelum datangnya air bah, ini sejajar dengan sebelum kedatangan Tuhan yang kedua kali, Tuhan masih memberi kesempatan manusia hari ini untuk bertobat dan diselamatkan artinya bukan hanya mengaku dengan mulut bahwa Tuhan Yesus adalah Tuhan dalam hidupnya namun juga harus membawa hidupnya sesuai dengan kehendak Tuhan, hidup sesuai dengan tuntunan-Nya melalui Roh Kudus, berurusan dengan Tuhan bukan karena masalah perut dan keinginan kesenangan hidup namun menjadikan Tuhan Raja diatas segala Raja diseluruh wilayah hidupnya artinya ada penundukan dan ketaatan dalam menghidupi Firman-Nya didalam hidupnya dan melayani Tuhan tanpa batas.
Tuhan dengan sangat serius berusaha menyelamatkan manusia agar tidak binasa. Tuhan tidak hanya berusaha menyelamatkan sebagian manusia dengan memberi kasih karunia kepada sebagian orang dan mengunci mereka supaya tidak dapat menolak kasih karunia-Nya, tetapi Tuhan tidak menghendaki seorang pun binasa.
Memang faktanya sebagian besar manusia menolak untuk dibawa Tuhan Yesus ke dalam cara hidup yang di kehendaki-Nya.
Ketika Tuhan Yesus berkata didalam Yohanes 12:48 "Barangsiapa menolak Aku, dan tidak menerima perkataan-Ku, ia sudah ada hakimnya, yaitu firman yang telah Kukatakan, itulah yang akan menjadi hakimnya pada akhir zaman".
Hal ini menunjukkan bahwa manusia hari ini memang memiliki peluang dan hak untuk memilih menolak anugerah atau masuk proyek bahtera keselamatan dalam Yesus Kristus. Kebinasaan itu bukan penentuan Tuhan, tetapi pilihan masing-masing individu.
Jadi kita jangan sampai menjadi salah satu dari orang yang disebut oleh Tuhan adalah termasuk orang orang yang makan dan minum, kawin dan mengawinkan, artinya hidupnya hanya berfokus kepada diri sendiri tidak memperdulikan apa yang diingini oleh Tuhan didalam hidupnya.
2 Petrus 3:9 Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat.
Amin.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar