Kamis, 03 Maret 2016

ARTI MENYEMBAH ALLAH DALAM ROH DAN KEBENARAN

                    

Yohanes 4:23-24 Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian.
Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran."

Dalam pertemuan ibadah di gereja, sikap hidup yang memuji dan menyembah Tuhan diekspresikan dalam acara puji-pujian, biasanya sebelum pemberitaan Firman Tuhan. Ekspresi tersebut dalam wujud menyanyikan nyanyian-nyanyian rohani yang diringi musik.

Sebenarnya apa makna menyembah Allah dalam Roh dan kebenaran itu?. Roh di sini hendak menunjuk sikap batin atau sikap hati, yaitu komponen manusia yang tidak kelihatan. Dalam hal ini ditunjukkan bahwa dalam ibadah kepada Tuhan yang penting adalah sikap hati yang benar dan murni dihadapan Tuhan karena sikap hatilah yang paling jujur yang akan menjadi penilaian Tuhan terhadap diri seseorang dan Tuhan selalu menguji hati setiap orang percaya yang datang kepada-Nya apakah benar benar tulus murni menyembah dengan sikap hati yang benar sungguh sungguh merindukan untuk memuliakan Tuhan atau karena ada motivasi terselubung, kepentingan kepentingan pribadi, motivasi supaya diberkati, motivasi supaya bisnisnya lancar dan sejenisnya, jika ada motivasi yang tidak benar ini maka orang ini harus belajar lebih dalam lagi mengenal pribadi Allah secara benar karena Allah sendiri bukan pribadi Allah yang dapat disuap dengan pujian pujian yang palsu yang diselubungi dengan motivasi motivasi yang hanya datang kepada Tuhan untuk pemuasan hasrat pemenuhan kepentingan kepentingan pribadi agar dimuluskan jalannya oleh Tuhan, sikap seperti ini tidak jauh sama dengan memperlakukan Allah sebagai seorang dukun yang hanya dimintai petunjuk atau tuntunan supaya bisnis ekonomi supaya berhasil dan lancar terus. Jika sikap hati ini terus dibawa maka akan terjadi penyesatan didalam diri sendiri yang akan berujung keluar dari kebenaran Injil Tuhan Yesus yang sebenarnya.
Coba pahami Injil matius berikut :
Matius 6:31-32 " Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai?
Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu.
    Tuhan Yesus sangat jelas mengatakan kategori orang orang atau bangsa bangsa yang tidak mengenal Allah Bapa adalah orang orang yang selalu mempersoalkan berkat jasmani dalam kehidupannya, mengapa Allah Bapa menyuruh kita untuk jangan mempersoalkan masalah berkat jasmani tersebut sebab Allah Bapa mengerti anak anak-Nya memerlukan hal itu dan akan mencukupkannya.
hendaknya ini menjadi peringatan bagi kita semua karena Tuhan ingin menghendaki kita harus menyembah-Nya di dalam Roh yaitu datang beribadah menyembah kepada-Nya dengan membawa sikap hati yang benar dan murni dihadapan-Nya tanpa motivasi terselubung yang akhirnya merusak kemurnian ibadah tersebut.

Sama hal nya dengan sikap angkat tangan, tubuh yang ditundukan, sujud dan lain sebagainya, tidak menjadi ukuran bahwa seseorang berkenan di hadapan-Nya. Dalam hal ini gerak fisik kita hendaknya tidak menipu kita. Kala kita mengangkat tangan, sujud, berlutut dan lain sebagainya jangan merasa kita sudah melakukan penyembahan yang benar, ini harus disertai dengan sikap hati yang benar dan murni dihadapan Tuhan bukan hanya itu harus ada kebenaran dalam penyembahan tersebut. Itulah sebabnya Allah Bapa menghendaki penyembah penyembah yang menyembah Allah Bapa dalam Roh dan Kebenaran.

Dalam agama-agama pada umumnya banyak mengemas ibadahnya hanya bersifat liturgi ibadah yang bersifat seremonial saja. Itulah sebabnya dalam agama-agama tertentu ada pelajaran berdoa, sembahyang, menyembah dan lain sebagainya. Tetapi dalam Kekristenan yang penting adalah sikap hati yang benar dan murni di hadapan Tuhan dan juga dibutuhkan kebenaran.

Tuhan Yesus berkata dalam roh dan kebenaran, kata kebenaran di sini adalah ibadah dengan mempersembahkan segenap wilayah hidup kita sebagai alat peraga bagi Tuhan dan membawa sikap yang taat untuk sungguh sungguh mengenakan pribadi Kristus agar bisa senantiasa melakukan apa yang menjadi kehedak Allah didalam dirinya.
Jadi jelas kita menyembah Allah harus juga didalam kebenaran yang dimana kita membawa sikap hidup kita yaitu seluruh wilayah hidup kita untuk kita persembahkan bagi kemulian nama Tuhan Yesus Kristus artinya memunculkan sikap hidup yang mengenakan pribadi Kristus didalam dirinya, memperagakan seluruh hidupnya menjadi saksi Kristus, surat terbuka kebenaran Injil Kristus untuk selalu diberitakan lewat kehidupannya.
Inilah ibadah yang dikehendaki oleh Tuhan kita Yesus Kristus bagi orang orang percaya.

Allah menghendaki agar kita menyembah Allah dalam roh dan kebenaran.
Ini adalah sebuah ibadah yang memiliki kriteria sebagai berikut:
Pertama, ibadah yang tidak terikat oleh ruang dan waktu. Ini berarti bahwa ruang ibadah kita meliputi segenap wilayah hidup dan segenap waktu kita.

Kedua, ibadah yang tidak terikat oleh sistem aturan yang buat oleh manusia yang hanya sebatas ceremonial ibadah greja atau komsel saja, namun sekali lagi kita harus membawa ibadah kita kepada Tuhan adalah ibadah yang menembus semua area tempat dan waktu.
"Kolose 2:20 Apabila kamu telah mati bersama-sama dengan Kristus dan bebas dari roh-roh dunia, mengapakah kamu menaklukkan dirimu pada rupa-rupa peraturan, seolah-olah kamu masih hidup di dunia:"
Ini bukan berarti ibadah yang kita selenggarakan tidak perlu ketertiban. Kita harus memberi isi secara benar apa yang dimaksud dengan “tertib” itu. Dimana kita sebagai umat percaya wajib harus secara tertib datang beribadah kepada Tuhan di greja, di komsel komsel dan di seluruh tempat dimana kita berada artinya kita beribadah kepada Tuhan tanpa ada batas ruang dan waktu dan tentu kita harus senatiasa memberi diri menjadi alat kebenarannya Tuhan disetiap detik hidup kita.

Ketiga, ibadah yang dilakukan oleh pribadi-pribadi yang bertingkah laku sesuai dengan kehendak obyek yang disembah yaitu sesuai dengan kehendak Allah Bapa. Dalam hal ini jelas bahwa ibadah bukan hanya soal liturgi, upacara dan ritual. Tetapi ibadah juga meliputi cara hidup dan buah buah kebenaran didalam kehidupan.

Menyembah Tuhan dengan benar ditandai dengan hal-hal ini:
Pertama, Allah Bapa yaitu Tuhan Yesus Kristus diakui sebagai Penguasa satu-satunya yang harus dipatuhi,
Allah adalah Allah yang bermoral dan Ia menghendaki umat-Nya hidup dalam moral-Nya. Moral Allah tertuang dalam dekalog yang diberikan kepada bangsa Israel. Ketaatan umat kepada Allah menunjukkan kesediaan umat untuk tetap terikat dengan Allah. Bagi umat Perjanjian Baru ketaatan kita diukur oleh sejauh mana kita mengenakan pribadi Kristus dengan sempurna.

Kedua, Allah adalah Yang Mahamulia, Pencipta alam semesta yang bagi-Nya segala puji syukur, hormat dan kemuliaan dipersembahkan.
Roma 11:36 Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!
Dalam hal ini kita dipanggil untuk memberikan pujian, sanjungan dan penyembahan dengan ketulusan dan kemurnian. Pujian, sanjungan dan penyembahan harus dipersembahkan sebagai pengakuan tentang keberadaan Allah yang kita kenali sebagai Yang Mahamulia. Penghayatan terhadap keberadaan Tuhan ini adalah penghayatan setiap hari, bukan hanya pada waktu di gereja.

Ketiga, ibadah yang dilakukan dengan pengenalan yang benar akan Allah. Umat harus mengenal siapa Allah
"Matius 15:8-9 Bangsa ini memuliakan
Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku.
Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia."
Jadi sangat jelas kita harus mengenal Allah dengan benar yang akan membawa kita menjadi lebih dekat kepada-Nya sehingga kita tidak hanya menyembah melalui mulut bibir namun yang membawa komponen yang terpenting yaitu sikap hati yang benar benar murni tulus menyembah Tuhan Yesus.
Dia adalah Allah Yang Mahakuasa, hanya kepada-Nya saja kita harus kita bergantung. Dari pada-Nya kita beroleh jawaban dari segala pengharapan dan pertanyaan kita. Untuk hal ini kita dituntut untuk tidak menaruh pengharapan dari sumber lain seperti dari harta, jabatan dan kedudukan, uang yang banyak, kemewahan dunia dan manusia itu sendiri tentunya .
Yeremia 17:5 Beginilah firman TUHAN: "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN!

Yesaya 40:25-26 Dengan siapa hendak kamu samakan Aku, seakan-akan Aku seperti dia? firman Yang Mahakudus.
Arahkanlah matamu ke langit dan lihatlah: siapa yang menciptakan semua bintang itu dan menyuruh segenap tentara mereka keluar, sambil memanggil nama mereka sekaliannya? Satu pun tiada yang tak hadir, oleh sebab Ia maha kuasa dan maha kuat.

Pengharapan yang tertaruh pada sumber lain merupakan bentuk pengkhianatan yang mendatangkan kutuk. Dalam hal ini kita mengerti mengapa Allah menentang kehendak bangsa Israel minta raja, sebab Allah merekalah sebenarnya Raja mereka, Pribadi yang menjadi tumpuan semua rakyat Israel.

Ketiga, ibadah yang dilakukan oleh umat yang melakukan kehendak Allah setiap hari. Allah adalah pribadi yang hidup, reaktif dan responsif terhadap sikap umat-Nya. Oleh sebab itu kita harus memperlakukan Allah sebagai pribadi yang hidup, yang maha tahu dan maha hadir, untuk itu kita harus memiliki sikap kegentaran yang luar biasa dalam menyikapi kemaha tahuan dan kemaha hadiran Tuhan disetiap detik hidup kita jika tidak demikian maka kita tentu tidak akan bisa menyembah-Nya dalam Roh dan Kebenaran tentu hal itu disebabkan karena kita merasa Allah itu baru kita merasakan kehadiran-Nya ada didekat kita jika ketika kita hanya teringat untuk berdoa dan beribadah kepada-Nya saja ini sungguh sikap yang keliru dan tidak dewasa. Dalam hal ini kita diingatkan dan dipanggil untuk terus menerus mencari kehendak-Nya dan hidup sesuai rencana-Nya. Allah yang berpribadi agung menghendaki agar umat-Nya senantiasa hidup dalam rencana-Nya yaitu selalu menjadi penyembah penyembah Allah Bapa yang benar dan sejati yaitu dalam Roh dan Kebenaran .
Roma 12:2 Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.

Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar