Jumat, 18 Maret 2016

MAKSUD PENGALAMAN DENGAN TUHAN


Ibrani 12:9-10 Selanjutnya: dari ayah kita yang sebenarnya kita beroleh ganjaran, dan mereka kita hormati; kalau demikian bukankah kita harus lebih taat kepada Bapa segala roh, supaya kita boleh hidup?
Sebab mereka mendidik kita dalam waktu yang pendek sesuai dengan apa yang mereka anggap baik, tetapi Dia menghajar kita untuk kebaikan kita, supaya kita beroleh bagian dalam kekudusan-Nya.

Kita tidak boleh puas dengan pengalaman rohani yang sudah kita alami dan miliki bersama Tuhan. Pengalaman yang telah kita miliki sehebat apa pun bukanlah dasar yang cukup untuk melanjutkan perjalanan hidup bersama dengan Tuhan. Banyak hal yang harus kita hadapi dan banyak hal yang harus kita selesaikan dengan Tuhan di masa depan, yang oleh karenanya kita harus mengalami lebih banyak lagi didikan dari-Nya. Apalagi kalau seseorang belum memiliki pengalaman yang cukup dengan Tuhan, berarti ia harus meraih lebih banyak pengalaman dengan Tuhan yang berguna untuk proses penyempurnaan bagi kedewasaan rohaninya. Orang percaya harus percaya bahwa banyak berkat yang tak ternilai yang sudah disediakan Bapa bagi kita yang oleh karenanya kita mau menerima didikan Tuhan. Kalau berurusan dengan Tuhan, yang menjadi fokus perhatian bukanlah pemenuhan kebutuhan jasmani, tetapi keselamatan yaitu bagaimana dikembalikan kepada rancangan semula Allah, maksudnya adalah orang orang yang mengenakan pribadi Kristus.
Orang percaya harus memiliki sikap rendah hati untuk bisa mengosongkan diri dan bersedia diisi oleh keinginan keinginan Tuhan dan belajar menemukan kehendak Tuhan untuk bisa memiliki pengalaman dengan Tuhan yang berguna bagi pendewasaannya. Artinya sungguh-sungguh menyediakan pikiran, perhatian, tenaga dan segala sesuatu untuk bisa mengalami Tuhan. Di antaranya belajar Firman kebenaran, berdoa, bersekutu dengan saudara seiman yang dapat berbagi kebenaran dan lain sebagainya. Selanjutnya harus jeli untuk melihat pembentukan Tuhan melalui setiap pengalaman hidup, baik yang dilihat, didengar dan dialami. Kita harus menyadari bahwa kita hidup memang hanya untuk menemukan Tuhan dan taat melakukan apa yang Ia inginkan didalam kehidupan kita. Menemukan Tuhan artinya menemukan kehendak-Nya sehingga bisa berinteraksi secara harmoni dengan Dia.

Kita tidak boleh puas dengan pengalaman rohani yang sudah kita alami dan miliki bersama Tuhan, sebab belum tentu pengalaman dengan Tuhan yang sudah kita miliki benar-benar dari Tuhan atau berguna untuk pendewasaan kita.
Pengalaman dengan Tuhan pasti memiliki maksud untuk pendewasaan rohani. Pengalaman dengan Tuhan bukan untuk kekaguman kepada Tuhan, seakan-akan Tuhan senang dikagumi. Pengalaman dengan Tuhan juga bukan untuk gagah-gagahan kita seperti yang dialami bangsa Israel atau zaman Perjanjian Lama. Tetapi pengalaman dengan Tuhan untuk supaya anak-anak Allah mengambil bagian dalam kekudusan Bapa atau mengenakan kodrat Ilahi.
2 Petrus 1:3-4 "Karena kuasa ilahi-Nya telah menganugerahkan kepada kita segala sesuatu yang berguna untuk hidup yang saleh oleh pengenalan kita akan Dia, yang telah memanggil kita oleh kuasa-Nya yang mulia dan ajaib.
Dengan jalan itu Ia telah menganugerahkan kepada kita janji-janji yang berharga dan yang sangat besar, supaya olehnya kamu boleh mengambil bagian dalam kodrat ilahi, dan luput dari hawa nafsu duniawi yang membinasakan dunia".

Tidak sedikit kesaksian mengenai perbuatan Tuhan yang dibagikan kepada jemaat malah membangun bangunan yang salah mengenai pribadi Tuhan seperti contoh kesaksian menerima berkat menang undian dari bank, dapat warisan dari orang tua yang kesaksian tersebut hanya berfokus ke area berkat jasmani saja semata mata, harusnya kesaksian yang berkualitas adalah kesaksian tentang perjalanan pertobatan dari sebelum mengenal Tuhan sampai mengikut Tuhan, dengan demikian orang lain yang mendengarkan kesaksian tersebut akan menemukan Tuhan secara benar.
Ironinya, justru kesaksian kesaksian dilakukan oleh para pembicara di gereja-gereja sering kali adalah kesaksian kesaksian seputar berkat jasmani. Mereka tidak memperhitungkan bahwa kekaguman yang dibangkitkan terhadap dirinya dari kesaksian-kesaksian yang dikemukakan mengakibatkan jemaat tidak menemukan Allah yang benar akhirnya jemaat mencari Tuhan karena mereka punya tujuan pemenuhan kebutuhan jasmani mereka ketimbang mereka datang dengan hati yang murni dihadapan Allah Bapa. Jemaat akhirnya menemukan sosok Allah menurut versi sang pembicara dan yang tidak pernah jemaat alami sendiri.

Jadi maksud pengalaman dengan Tuhan sebenarnya bertujuan untuk pendewasaan rohani agar kita memiliki dan mengenakan sifat dan karakter Tuhan kita Yesus Kristus di kehidupan kita, kita akhirnya lebih peka akan maksud dan rencana Tuhan atas hidup kita secara pribadi.
Cari terus dan temukan pengalaman pengalaman bersama sama dengan Tuhan secara pribadi dengan modal hati yang murni dihadapan-Nya agar kita semakin mengerti akan kehendak-Nya atas kehidupan kita.

Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar