Minggu, 13 Maret 2016

MEMAHAMI MAKNA PERLINDUNGAN TUHAN YANG SESUNGGUHNYA


1 Yohanes 5:18 "Kita tahu, bahwa setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa; tetapi Dia yang lahir dari Allah melindunginya, dan si jahat tidak dapat menjamahnya".

Apa sebenarnya yang dimaksud dengan hidup dalam perlindungan Tuhan itu? Untuk membahas ini ada beberapa aspek yang harus terlebih dahulu dikupas. Pertama apa sebenarnya yang dimaksud dengan perlindungan itu. Menurut pengertian umum perlindungan artinya naungan, tempat untuk memperoleh perasaan aman, nyaman dan dijauhkan dari ancaman serta malapetaka.
Menjadi persoalan yang tidak sederhana ketika dipersoalkan mengenai apa dan bagaimana perasaan aman atau nyaman itu dan apa yang dianggap sebagai ancaman atau malapetaka.
Jika dipandang dari sudut manusia pada umumnya perasaan aman atau nyaman adalah suasana sukacita atau kegembiraan atau kebahagiaan yang disebabkan atau ditopang oleh terpenuhinya kebutuhan primer (sandang, pangan dan papan) dan sekunder dan lain-lain selanjutnya juga kebutuhan tersier (barang-barang mewah) serta kesehatan tubuh dan akhirnya jauh dari ancaman perang, sakit penyakit, kejahatan manusia lain, bahaya bencana alam dan lain sebagainya. Pada umumnya manusia menjadikan kebutuhan perlindungan semua tersebut sebagai tujuan hidup, sehingga jika manusia memiliki semua itu, barulah ia merasa hidupnya terlindungi, hidup merasa aman, nyaman dan bahagia.
Untuk meraih semua hal itu tidak mudah, apalagi kondisi dunia hari ini yang semakin berat. Itulah sebabnya orang berusaha meminta perlindungan dari Tuhan. Jika seseorang yang beragama memiliki keadaan yang baik yaitu terpenuhi kebutuhan primer, sekunder apalagi tersier, maka mereka merasa hidup di dalam perlindungan Tuhan. Benarkah ini?

Tuhan Yesus berkata : Lukas 9:25 "Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia membinasakan atau merugikan dirinya sendiri?"
Pernyataan ini berarti apa gunanya seseorang memiliki seluruh pemenuhan kebutuhan jasmaninya jika jiwanya binasa. Binasa artinya terpisah dari hadirat Tuhan. Hal ini menunjukkan sebenarnya yang terpenting dalam hidup ini adalah jiwanya tidak binasa atau memiliki keselamatan jiwa yang permanen.
Seseorang harusnya merasa aman dan nyaman jika keselamatan jiwanya nanti tidak terancam, masuk di masa kekekalan hidup bersama dengan Tuhan. Kenyataan yang kita dapati hari ini, banyak orang merasa lebih takut ketika pemenuhan kebutuhan jasmaninya terancam dari pada keselamatan jiwanya terancam dan tidak bisa masuk di kehidupan yang sebenarnya yaitu kehidupan kekal didalam kerjaaan Tuhan di sorga.
Berkenaan dengan hal ini Tuhan Yesus berkata: “Dan janganlah kamu takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh, tetapi yang tidak berkuasa membunuh jiwa; takutlah terutama kepada Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka”(Matius 10:28).
Pernyataan Tuhan Yesus ini mengisyaratkan agar kita lebih memperdulikan/memprioritaskan perlindungan atas keselamatan jiwanya untuk bisa masuk di kekekalan, hidup bersama dengan Tuhan.
Dibalik pernyataan ini Tuhan Yesus juga menjamin bahwa Tuhan akan melindungi kita.

Sebagai Bapa, Dia akan memelihara anak-anak-Nya dengan sempurna.
Tuhan Yesus menunjukkan bahwa orang percaya lebih dari bunga di padang. Salomo pun tidak dihiasi seindah bunga di padang, tetapi orang percaya diperhatikan Tuhan lebih dari bunga di padang. Seekor burung pipit yang murah diperhatikan Tuhan, orang percaya lebih berharga dari banyak burung. Dalam hal ini orang percaya tidak boleh meragukan kasih dan pemeliharaan Tuhan yang sempurna berkenaan dengan kelangsungan hidup jasmaninya di bumi ini. Mereka yang khawatir mengenai hal ini dipandang Tuhan sebagai orang yang tidak mengenal Tuhan.
Matius 6:31-32 Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai?
(32)Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu.

Orang yang tidak mengenal Tuhan adalah orang yang tidak mengerti pemeliharaan Allah semesta alam sebagai Bapa yang melindungi dengan sempurna terutama keselamatan jiwa. Tuhan pasti memenuhi bagian-Nya selama kita juga memenuhi bagian kita. Dengan demikian kekhawatiran kita harus diantisipasi dengan kerja keras sebagai sikap bertanggung jawab tanpa rasa takut menghadapi apa pun yang bisa terjadi di depan, sebab di luar kemampuan kita, Tuhan akan menopang, memelihara dan melindungi kita.

Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar