Selasa, 15 Maret 2016

PERSIAPAN MENYAMBUT KEDATANGAN TUHAN YESUS


Kisah Para Rasul 1:10-11 Ketika mereka sedang menatap ke langit waktu Ia naik itu, tiba-tiba berdirilah dua orang yang berpakaian putih dekat mereka,
dan berkata kepada mereka: "Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri melihat ke langit? Yesus ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga."

Pernyatakan 2 malaikat Tuhan Yesus yang melayani-Nya di sorga, sudah memperingatkan kepada kita seluruh umat Tuhan bahwa Tuhan Yesus akan datang kembali dengan cara yang sama yaitu diatas awan awan permai menjemput orang orang kudus-Nya yang didapatinya orang orang yang taat melakukan kehendak Bapa disorga.
Kita harus mempersiapkan diri untuk menyambut kedatangan Tuhan. Persiapan ini menyangkut kehidupan pribadi kita agar kita diperkenan bertemu dengan Tuhan di awan-awan permai. Ini berarti kita harus selalu mengutamakan perkara-perkara diatas dimana Kristus ada, atau yang memiliki nilai kekal.
Hal ini dapat dilakukan dengan kesetiaan terus-menerus belajar mengenal Allah dan kebenaran-Nya serta melakukan kehendak-Nya.

Perjalanan hidup kita hari ini adalah perjalanan persiapan menyambut kedatangan Tuhan yang pasti akan menyatakan diri di awan-awan permai. Dengan persiapan yang baik, kita akan dibawa Tuhan ke tempat di mana Tuhan Yesus berada bersama dengan para malaikat-malaikat kudus serta orang-orang saleh yang telah mendahului kita pulang ke rumah Bapa. Dengan demikian jelaslah bahwa perjalanan anak anak Tuhan adalah pergumulan persiapan menyambut kedatangan Tuhan kedua kali nanti dan bukan sibuk dengan kesenangan yang ada didunia ini. Seluruh potensi harus diarahkan sepenuhnya kepada persiapan ini menyambut kedatangan Tuhan.

Fakta yang kita saksikan hari ini, tidak banyak orang Kristen yang menyelenggarakan hidup guna persiapan menyambut kedatangan Tuhan. Orang Kristen yang tidak mengarahkan fokus hidup untuk menyambut kedatangan Tuhan adalah orang-orang Kristen yang tidak dewasa. Sebab kalau dewasa maka seluruh hidupnya hanya diarahkan untuk menyambut kedatangan Tuhan. Mengapa hal ini terjadi? Salah satu penghambat kedewasaan rohani ini banyak terjadi datang dari para pengkhotbah atau pembicara-pembicara Kristen yang tidak mengerti kebenaran ini. Mereka mengajarkan Alkitab, tetapi tidak mengangkat hal-hal yang prinsip dan utama dalam hidup ini, yaitu persiapan menyambut kedatangan Tuhan dengan benar. Menyambut kedatangan Tuhan adalah hal-hal atau perkara-perkara sorgawi. Banyak pembicara mengajarkan pengajaran yang disesuaikan dengan “semangat zaman”. Semangat zaman maksudnya adalah gairah hidup yang sekarang ini menguasai manusia pada umumnya. Apa yang menguasai manusia pada umumnya? Tentu perkara makan minum, kawin mengawinkan (Lukas 17:26-30). Inilah yang menjadi tujuan hidup manusia pada umumnya .
Inilah zaman di mana orang mengumpulkan guru-guru palsu yang menyenangkan telinga mereka,
2 Timotius 4:3 "Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya."
Oleh sebab itu kita harus selektif akan apa yang kita dengar.

Langkah menyambut kedatangan Tuhan antara lain:

Pertama, menyadari dan menghayati kehadiran Tuhan dalam dunia ini, khususnya dalam hidup kita untuk menggenapi segala rencana-Nya. Dunia sekitar kita semakin ateis, semakin fasik dan tidak memperdulikan Allah. Makin jarang orang yang menghayati kehadiran Tuhan dalam hidupnya. Kita harus terus tekun untuk menghayati kehadiran-Nya, bahwa Ia adalah Allah yang hidup.

Kedua, bisa dipercaya oleh Tuhan, agar Tuhan berkenan melibatkan kita dalam rencana-rencana agung-Nya. Seperti yang telah disinggung di atas, kita harus hidup benar, berkenan kepada Tuhan dan bertumbuh dewasa. Hanya kalau kita membersihkan diri dari apa yang najis, kita akan menjadi perkakas Tuhan untuk pekerjaan yang mulia (2Timotius 2:19-22).

Ketiga, selalu hidup dalam persekutuan dengan Tuhan dan mempertanyakan apa yang Tuhan kehendaki kita harus lakukan. Setiap kita harus percaya bahwa kita memiliki tempat dalam rencana Allah yang agung dan mulia. Kita pasti memiliki bagian dalam Kerajaan Allah. Menjadi kehendak Tuhan agar kita terlibat dalam pekerjaan atau rencana-Nya. Segala sesuatu yang kita rencanakan atau inginkan tidak boleh terlepas atau terpisah dari rencana agung-Nya, yaitu melebarkan Kerajaan-Nya di atas muka bumi ini (Matius 28:19-20).

Harus dimengerti bahwa waktu untuk Tuhan menggarap manusia yang ada didunia ini ada batasnya yaitu pada saat kedatangan-Nya yang kedua kali, ingatlah segala sesuatu ada masanya. Sisi lain yang harus kita sadari bahwa waktu hidup kita juga terbatas dan ada masanya.
Betapa bahagianya hidup seseorang yang benar-benar ditujukan kepada Tuhan, sebab hanya dengan berbuat demikian ia mengisi hidup ini secara benar. Dengan demikianlah seseorang memiliki arah hidup yang jelas. Memiliki fokus hidup yang benar atau orientasi hidup yang benar.

2 Timotius 4:5 "Tetapi kuasailah dirimu dalam segala hal, sabarlah menderita, lakukanlah pekerjaan pemberita Injil dan tunaikanlah tugas pelayananmu!"
Selama kita menantikan kedatangan Tuhan Yesus kita harus bisa menguasai keinginan daging kita yaitu dengan memiliki pengendalian diri dalam segala hal, dikuasai Roh Kudus setiap saat, sabar dalam memikul salib, dan terus setia melakukan kehendak Bapa, menunaikan tugas pelayanan kita kepada-Nya dengan memenangkan jiwa bagi kemualian nama-Nya.

Matius 24:46, 48-51 Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang.
Akan tetapi apabila hamba itu jahat dan berkata di dalam hatinya:
Tuanku tidak datang-datang, lalu ia mulai memukul hamba-hamba lain, dan makan minum bersama-sama pemabuk-pemabuk,
maka tuan hamba itu akan datang pada hari yang tidak disangkakannya, dan pada saat yang tidak diketahuinya,
dan akan membunuh dia dan membuat dia senasib dengan orang-orang munafik. Di sanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi."

Amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar