Rabu, 02 Maret 2016

BAIK MENURUT TUHAN

1 Petrus 2:3-5 jika kamu benar-benar telah mengecap kebaikan Tuhan.  
Dan datanglah kepada-Nya, batu yang hidup itu, yang memang dibuang oleh manusia, tetapi yang dipilih dan dihormat di hadirat Allah.
Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah.

Di gereja sering orang berkata: Allah itu baik. Baik yang bagaimana? Kalau baiknya hanya diukur oleh berkat jasmani yang Tuhan berikan, yaitu dimana kebutuhan jasmani terpenuhi, itu berarti isyarat bahwa orang tersebut tidak mengerti Injil yang benar. Ia sedang menuju kesesatan karena memandang menilai TUHAN baik hanya karena dari segi pemenuhan kebutuhan ekonomi, keuangan, bisnis dan sejenisnya. Kalau pikiran disesatkan, maka seluruh kehidupannya juga sesat, sebab pikiran memainkan peranan yang penting dalam kehidupan seseorang, termasuk sikap hatinya. Pikiran yang salah sangat membentuk sikap hati yang salah juga. Jadi kalau pengajaran Firman benar-benar murni dari Tuhan, maka ia akan memperbaharui pikiran atau mengisi pikiran dan memberi pengertian, Serta jika direspon dengan benar, maka sebagai akibatnya kebenaran itu akan mengubah seluruh kehidupan seseorang. 
       Dalam hal ini hendaknya kita tidak merasa puas karena kita telah merasa menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamat atau bersedia percaya kepada Tuhan Yesus. Mengenal Injil yang benar adalah sesuatu yang mutlak. Kalau seseorang tidak mengenal Injil yang benar, maka berarti ia tidak akan dapat menerima Tuhan Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamat secara benar. Jadi ketika anda berkata TUHAN YESUS baik untuk hidup saudara milikilah sikap hati yang benar bahwa TUHAN itu baik karena TUHAN sudah mengampuni dosa saudara dan TUHAN sudah menyelamatkan saudara dari penghukuman kekal , TUHAN itu baik karena anda dipilih sebagai anak kerajaanNYA yang nanti ikut memerintah sebagai raja di dalam kerajaanNYA, TUHAN itu baik karena TUHAN menyediakan mahkota kehidupan abadi di kerajaanNYA yang kekal di SORGA, dan untuk membalas kebaikanNYA itu anda diminta untuk memiliki sikap hidup yang benar didalam FIRMANNYA, KASIHNYA dan KETETAPAN HUKUM HUKUMNYA, Mempersembahkan segenap hidupmu hanya untuk memuliakan TUHAN (memuliakan disini bukan hanya dengan nyanyian pujian penyembahan yang bersifat liturgi ibadah digreja namun dari cara sikap hidupmu menghidupi Firman ALLAH didalam hidupmu sehari hari) dan berhenti berbuat hal hal yang bertentangan dengan kehendak TUHAN.

Di dalam Injil yang benar dijelaskan apa maksud Yesus sebagai Tuhan. Menerima Dia sebagai Tuhan artinya bersedia tunduk kepada kehendak-Nya atau jalan pikiran-Nya atau rencana-Nya.
Untuk tunduk kepada Tuhan Yesus, kita harus mengerti kehendak-Nya. Dan kehendak-Nya tersimpan dalam Injil Kerajaan Surga yang diajarkan selama 3,5 tahun, yaitu yang ditulis oleh Matius, Markus, Lukas dan Yohanes.
Itulah sebabnya Tuhan Yesus harus berjalan dari kota ke kota, dari desa ke desa, siang dan malam untuk mengajarkan Injil Kerajaan Surga. Menerima Dia sebagai Juru Selamat berarti mengerti maksud penyelamatan yang Tuhan Yesus maksudkan. Keselamatan yang dimaksudkan Tuhan adalah keselamatan dari dosa. Keselamatan kekal di dalam Kerajaan Sorga. Penyelamatan yang Tuhan Yesus lakukan adalah keselamatan “model Tuhan”, bukan model manusia.

Manusia yang tidak mengerti kebenaran di atas ini, tidak dapat menerima Dia sebagai Tuhan dan Juru Selamat. Sebagai buktinya, bangsa Yahudi pada zaman Tuhan Yesus gagal menerima Dia, sebab tidak mengerti bagaimana menundukkan diri sebagai hamba bagi Yesus yang adalah Tuhan. Orang-orang Yahudi juga memiliki konsep yang salah mengenai keselamatan, mereka memahami keselamatan adalah kejayaan lahiriah dan kemuliaan duniawi. Bagi orang-orang yang baru menjadi Kristen, mereka tidak mampu membedakan manakah Injil yang benar dan yang tidak benar. Demikian pula orang-orang Kristen yang hidup Kekristenannya tidak bertumbuh selama bertahun-tahun, mereka juga tidak mampu mengenali adanya “Injil yang lain” tersebut.
Tidak sedikit gereja-gereja zaman ini mengajarkan Injil yang sebenarnya bukan Injil. Mereka menjadi lebih sesat. Gereja-gereja yang sesat ini bukan berarti menjadi bangkrut, justru di antara mereka menjadi gereja yang besar, seakan-akan mereka adalah gereja yang diberkati oleh Tuhan. Dalam hal ini kemegahan gereja menjadi ukuran kebenaran. Banyak orang Kristen berpikir, kalau gereja tidak diberkati tidak mungkin menjadi besar dan kaya. Ini adalah pikiran yang keliru sekali.

Menanggapi adanya “Injil yang sesungguhnya bukan Injil”, orang percaya harus waspada. Dalam 2 Korintus 11:2-4, dikatakan bahwa :
Sebab aku cemburu kepada kamu dengan cemburu ilahi. Karena aku telah mempertunangkan kamu kepada satu laki-laki untuk membawa kamu sebagai perawan suci kepada Kristus.
Tetapi aku takut, kalau-kalau pikiran kamu disesatkan dari kesetiaan kamu yang sejati kepada Kristus, sama seperti Hawa diperdayakan oleh ular itu dengan kelicikannya. 
Sebab kamu sabar saja, jika ada seorang datang memberitakan Yesus yang lain dari pada yang telah kami beritakan, atau memberikan kepada kamu roh yang lain dari pada yang telah kamu terima atau Injil yang lain dari pada yang telah kamu terima.

Sangat jelas penyesatan atas orang percaya sama dengan tipuan Iblis kepada Hawa. Keberhasilan Iblis menjatuhkan manusia ternyata dengan menyesatkan pikirannya, yaitu dengan informasi atau pemberitaan yang bertentangan dengan kebenaran. Ketidakbenaran tersebut disuntikkan ke dalam pikiran manusia, maka binasalah manusia. Dalam kisah kejatuhan manusia dalam dosa,
1. Iblis tidak berkata: “Sembahlah aku”. Tetapi Iblis menyuntikkan suatu kecurigaan manusia terhadap Tuhan dan meragukan nasihat Tuhan yang sesungguhnya sebagai kabar baik. Iblis berkata: “… pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat.” Apa yang dikatakan oleh setan itu dianggapnya sebagai “kabar baik”. Manusia menurutinya dan binasa. Orang percaya harus sangat berhati-hati terhadap kabar baik yang sebenarnya bukan kabar baik, injil yang sebenarnya bukan Injil. Ada Injil lain atau ada yesus lain dan roh yang lain.

2. Orang Kristen yang tidak belajar kebenaran tidak dapat membedakan Injil yang benar dan Injil yang palsu.
Sebagai contohnya bagaimana anda menterjemahkan ayat berikut : 
Yohanes 10:10 Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.
    Siapa itu "pencuri" disana? tentu anda berkata itu iblis dan itu memang jawaban yang benar, namun ketika ditanya lagi mengenai kalimat selanjutnya apa arti kalimat : "Segala kelimpahan." Tentu pasti terbesit dalam pikiran anda kata "segala kelimpahan" di ayat itu ada mengandung unsur arti jaminan pemenuhan dalam berkat materi, ekonomi, pekerjaan, bisnis keuangan dll yang bersifat lahiriah.
Ironinya banyak greja mengajarkan jemaat digreja memahami kalimat tersebut seperti itu. Dan tidak sedikit orang berkata "Tuhan Yesus kan datang untuk memberi kita hidup dan kelimpahan". Kata Kelimpahannya dipahami secara berkat materi secara lahiriah ini sungguh keliru.
Dalam pengajaran TUHAN YESUS IA tidak pernah sama sekali menawarkan tentang berkat secara lahiriah sebab TUHAN YESUS sudah sangat tegas menjelaskan bahwa BAPA di sorga tahu apa yang menjadi kebutuhan anak anakNYA selama didunia dan hal tersebut TUHAN jelaskan bahwa hal itu tidak perlu dikhawatirkan sebab TUHAN akan mencukupkannya tanpa perlu diminta. Jika kita masih tetap mempersoalkannya maka kita disebut sebagai golongan yang tidak mengenal ALLAH. Baca Matius 6:31-32 Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai?
Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu.
      TUHAN YESUS malah mengingatkan kita agar supaya setiap kita memiliki sikap hati yang benar dalam mengikuti DIA bukan karena untuk ROTI/PEMENUHAN BERKAT SECARA LAHIRIAH.
Yohanes 6:26 Yesus menjawab mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kamu mencari Aku, bukan karena kamu telah melihat tanda-tanda, melainkan karena kamu telah makan roti itu dan kamu kenyang.
      Dan nasehat yang baik kemudian ditambahkan TUHAN YESUS di kalimat berikutnya bagaimana sikap hati yang benar dalam mengikuti TUHAN YESUS yaitu Yohanes 6:27 Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal, yang akan diberikan Anak Manusia kepadamu; sebab Dialah yang disahkan oleh Bapa, Allah, dengan meterai-Nya."
Dengan kata lain TUHAN mau bilang dalam mengikuti TUHAN kita harus memiliki sikap hati yang benar dan harus memahami apa yang dipikirkan oleh ALLAH dalam kehendakNYA yaitu bekerja untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal, lebih tepatnya menjadi pelaku kehendak ALLAH yang benar dan setia.

Mari kita membahas kembali hal ini secara menyeluruh Injil Yohanes 10:10 Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.
     Kalimat ini menjelaskan bahwa iblis datang dikehidupan manusia hanya untuk mendatangkan bencana yaitu dengan mencuri damai sejahtera dan keselamatan yang diberikan TUHAN, dan merusaknya hingga pada titik akhir manusia benar benar melupakan apa yang menjadi perintah dan ketetapan TUHAN, dan akhirnya manusia mendapat maut atau kebinasaan kekal atas perbuatannya itu yang melawan ALLAH, tetapi TUHAN YESUS datang memberikan jalan keselamatan yang benar yang dari Sorga jika kamu sungguh sungguh mengikuti jalanNYA maka kamu akan mempunyai hidup yang kekal sebagai upah dikerajaanNYA, dan bukan hanya hidup yang kekal dalam keselamatanNYA namun juga diberikan kelimpahan kasih karunia TUHAN yaitu kasih anugrah kebeneran, damai sejahtera TUHAN dan persekutuan yang indah dengan ROH KUDUS.
Jadi sangat penting untuk kita memahami kebenaran injil keselamatan TUHAN YESUS lebih dalam lagi, agar kita bisa membedakan mana kebenaran yang asli dan yang palsu dari iblis, agar kita mengerti bagaimana memiliki sikap hidup dan membawa sikap hati kepada apa yang baik berkenan dan yang sempurna di mata TUHAN YESUS.
Matius 5:6 Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan.

Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar