Rabu, 02 Maret 2016

WARGA SODOM DAN GOMORA DI AKHIR ZAMAN

Lukas 17:32
Ingatlah akan isteri Lot!

Dalam percakapan antara Tuhan dan Abraham mengenai rencana Tuhan membinasakan Sodom dan Gomora, Tuhan tidak menetapkan istri Lot binasa.

Pelajaran yang dapat kita ambil dari peristiwa istri Lot adalah :

1. Pada hakekatnya TUHAN tidak pernah memiliki rencana untuk membinasakan manusia, dalam kitab Kejadian 18:16-33 terdapat penjelasan bahwa telah terjadi tawar menawar antara Abraham dan Tuhan mengenai nasib penduduk Sodom dan Gomora. Abraham mengatakan apakah kalau ada 50 orang benar di kota Sodom, Tuhan akan membinasakan orang benar dengan orang fasik? Ternyata tidak ada 50 orang yang benar di kota itu. Sampai seandainya ada orang benar sejumlah 10 orang di Sodom dan Gomora, maka Tuhan tidak akan membinasakan kota itu. Ternyata hanya keluarga Lot yang dianggap benar oleh Tuhan. Dari percakapan tersebut nampak bahwa sebenarnya Tuhan tidak berniat hendak membinasakan kota itu jika masih ada orang benar. Sebab jika ada 10 orang benar, maka Tuhan akan mengampuni kota-kota itu. Tetapi ternyata memang penduduk kota itu sangat jahat. Hal ini terbukti dengan niat penduduk kota yang hendak menyodomi tamu-tamu Lot yang adalah malaikat-malaikat utusan Tuhan.
Pada akhirnya, hanya keluarga Lot yang pantas untuk diselamatkan dari sekian banyak penduduk Sodom dan Gomora. Tuhan serius bermaksud menyelamatkan seluruh keluarga Lot. Malaikat yang diutus Tuhan menyelamatkan Lot dan keluarga mendesak Lot untuk mengajak kaumnya yang lain yang mau diselamatkan.
Dengan demikian tidak mungkin Tuhan menetapkan istri Lot untuk binasa dan tidak mungkin pula istri Lot dibuat Tuhan untuk tidak bisa menerima anugerah keselamatan, sebab sama seperti kondisi Adam dan Hawa sebelum kejatuhannya di dalam dosa diberikan hak atau kehendak bebas untuk memilih keselamatan.
Fakta ini penting bagi orang percaya di zaman Perjanjian Baru. Itulah sebabnya Tuhan Yesus memunculkan fakta ini dalam pengajaran-Nya, yaitu untuk mengingatkan bahwa manusia bisa menyia-nyiakan keselamatan yang TUHAN sudah berikan dan disamping itu bahwa TUHAN mengungkap fakta bahwa TUHANlah yang selalu berinisiatif untuk menyelamatkan manusia dari kematian kekal.

2. Alasan lainnya mengapa Tuhan Yesus menyebut istri Lot dalam pengajaran-Nya? Kalau kita memperhatikan ayat sebelum dan sesudahnya, Tuhan Yesus menunjukkan bahwa pola hidup manusia di akhir zaman tidak jauh persis dengan keadaan Sodom dan Gomora sebelum di hancurkan, manusia zaman Lot dan zaman ini tidak mempedulikan keselamatan jiwanya : mereka makan dan minum, sex bebas, mereka membeli dan menjual, mereka menanam dan membangun, mereka sibuk sendiri dan tidak mempedulikan keselamatan. Dan di zaman Lot, mereka tidak menyadari hujan belerang dan api akan menimpa mereka. Mereka menolak diungsikan. Walaupun Lot sudah memberitahu mereka akan datangnya penghukuman itu. Demikian pula dengan manusia hari ini, mereka menolak menerima keselamatan bukan karena dibuat tidak bisa menerima keselamatan atau anugerah, tetapi karena kehendaknya sendiri menolak anugerah Tuhan tersebut.
Kondisi atau keadaan manusia pada zaman Lot dan Nuh paralel dengan manusia menjelang kedatangan Tuhan Yesus nanti. Manusia mau menyelamatkan lebih sayang terhadap dirinya sendiri/hanya untuk memenuhi keinginan pribadi dan demi menikmati dunia, mengumbar keinginan jiwanya yang tidak sesuai dengan kehendak Allah.

Dalam Lukas 17:31 Barangsiapa pada hari itu sedang di peranginan di atas rumah dan barang-barangnya ada di dalam rumah, janganlah ia turun untuk mengambilnya, dan demikian juga orang yang sedang di ladang, janganlah ia kembali.
Tuhan memperingatkan beberapa kali: dengan kata Jangan dan jangan. Larangan ini menunjukkan bahwa manusia bisa memilih menerima anugerah atau menolaknya. Faktanya banyak manusia menolak, sehingga tidak bisa diselamatkan. Mereka tidak menghargai kesempatan yang Tuhan berikan. Dalam hal ini keselamatan harus diresponi oleh setiap individu, Kalau pada zaman Lot dan Nuh keselamatan berbicara mengenai keselamatan jasmani dari api dan air bah, tetapi pada zaman Perjanjian Baru, keselamatan berorientasi pada keselamatan jiwa abadi, yaitu surga kekal atau neraka kekal.

3. Pernyataan Tuhan yang menyebut nama istri Lot merupakan peringatan yang sangat tegas dan jelas, bahwa karya keselamatan Allah bisa gagal atas seseorang yang tidak bersedia meresponi karya keselamatan itu dengan benar. Kata ingatlah dalam Lukas 17:32 dalam teks aslinya adalah mnemoneuo, yang artinya menjadi sadar dan terus menerus mengingat. Begitu pentingnya fakta ini, maka orang percaya harus selalu sadar dan terus menerus mengingat fakta ini agar proses keselamatan yang sedang berlangsung tidak gagal. Jadi sangatlah jelas bahwa seseorang bisa menolak atau menyia-nyiakan keselamatan yang Tuhan telah sediakan. Terkait dengan hal ini, kitab Ibrani 2:2-4 mengatakan : Sebab kalau firman yang dikatakan dengan perantaraan malaikat-malaikat tetap berlaku, dan setiap pelanggaran dan ketidaktaatan mendapat balasan yang setimpal,
bagaimanakah kita akan luput, jikalau kita menyia-nyiakan keselamatan yang sebesar itu, yang mula-mula diberitakan oleh Tuhan dan oleh mereka yang telah mendengarnya, kepada kita dengan cara yang dapat dipercayai, sedangkan
Allah meneguhkan kesaksian mereka oleh tanda-tanda dan mujizat-mujizat dan oleh berbagai-bagai penyataan kekuasaan dan karunia Roh Kudus, yang dibagi-bagikan-Nya menurut kehendak-Nya.

Kitab Ibrani 2 : 2-4 menulis mengenai fakta bahwa orang Kristen bisa menyia-nyiakan keselamatan yang Tuhan berikan walaupun TUHAN sudah memberikan tanda tanda dan mujizat mujizat dalam kehidupan orang percaya.
Dengan kebenaran ini orang percaya dipanggil untuk mengawasi dirinya sendiri dengan kata lain berjaga jaga dan selalu waspada dan selalu siap sedia menyambut kedatangan TUHAN YESUS yang ke 2 kali.

Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar