Minggu, 20 Maret 2016

BANYAK DI BERI, BANYAK DI TUNTUT


Lukas 12:48 Tetapi barangsiapa tidak tahu akan kehendak tuannya dan melakukan apa yang harus mendatangkan pukulan, ia akan menerima sedikit pukulan. Setiap orang yang kepadanya banyak diberi, dari padanya akan banyak dituntut, dan kepada siapa yang banyak dipercayakan, dari padanya akan lebih banyak lagi dituntut."

Pada umumnya orang percaya masih mempunyai motivasi untuk mencari kebahagiaan, kesejahteraan, kedamaian hati, dan lain-lain pada waktu datang ke gereja. Mereka sangat mengharapkan solusi yang mujarab dari gereja; mereka berharap gereja bisa membantu dalam segala hal. Tentu saja pengertian ini harus diluruskan, supaya tidak terjadi salah kaprah sehingga jemaat menjadi kekanak-kanakan: selalu menuntut Tuhan agar memberikan yang mereka minta, tidak peduli apakah mereka sebenarnya layak atau tidak menerimanya, dan apakah mereka bisa menerimanya.

Contohnya, ada orang yang berdoa agar diberikan umur panjang oleh Tuhan, dengan alasan karena masih mempunyai banyak tanggungan di dunia ini: anak yang belum dewasa, utang yang belum lunas, dan alasan lainnya, yang memang masuk akal. Tentu hal itu tidak salah, tetapi masalahnya adalah: apakah ia siap dan mampu menerima apa yang ia minta? Sebab akibat permintaannya itu jika dikabulkan oleh Tuhan mempunyai dampak tanggung jawab yang besar, yaitu ia harus mengelolanya dan memaksimalkan apa yang telah diterimanya sepenuhnya untuk kemuliaan Tuhan, bukan untuk dirinya sendiri.

Dalam kehidupan sehari-hari dapat kita tarik contoh juga. Misalnya kita naik jabatan dari pegawai biasa menjadi seorang manajer, itu pasti disertai dengan tanggung jawab sebagai seorang manajer. Jadi sebelum kita meminta sesuatu kepada Bapa kita, kita harus merenungkan dulu, apakah kita siap dan pantas menerima apa yang kita minta? Apakah anda siap menerima konsekuensinya? Apakah kita siap membayar harganya?
Apakah kita bisa mempertangung jawabkan berkat yang diminta ini pada hari penghakiman yang dipimpin langsung oleh Tuhan nanti?

Menurut Firman Tuhan, orang yang diberi dan lalu bertanggung jawab adalah orang yang baik. Ia akan menerima hal yang lebih besar lagi, dan ia akan hidup berkelimpahan (Mat. 25:14–21). Sedangkan orang yang diberi, tetapi tidak bertanggung jawab atas pemberian itu adalah orang yang jahat, malas dan tidak berguna, sehingga akan dibuang ke dalam kegelapan (Mat. 25:22–30).
Jadi tidaklah heran jika ada seseorang berdoa dan bahkan berpuasa, tetapi permohonannya kepada Tuhan tidak pernah dikabulkan-Nya. Salah satu sebabnya adalah karena ia belum dinilai Tuhan bisa bertanggung jawab terhadap apa yang telah Tuhan karuniakan. Buktikan bahwa Anda bisa bertanggung jawab terhadap apa yang Anda punyai saat ini, maka Anda akan dipercayai untuk beroleh perkara-perkara yang lebih besar.

Jadi saudaraku ingatlah selalu makin besar berkat yang diterima seseorang, makin besar pula tanggung jawab yang dituntut darinya oleh Tuhan.

Wahyu 20:11-12 Lalu aku melihat suatu takhta putih yang besar dan Dia, yang duduk di atasnya. Dari hadapan-Nya lenyaplah bumi dan langit dan tidak ditemukan lagi tempatnya.
Dan aku melihat orang-orang mati, besar dan kecil, berdiri di depan takhta itu. Lalu dibuka semua kitab. Dan dibuka juga sebuah kitab lain, yaitu kitab kehidupan. Dan orang-orang mati dihakimi menurut perbuatan mereka, berdasarkan apa yang ada tertulis di dalam kitab-kitab itu.

Amin.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar