Jumat, 18 Maret 2016
JANGAN MENDUKAKAN ROH KUDUS
Efesus 4:30 Dan janganlah kamu mendukakan Roh Kudus Allah, yang telah memeteraikan kamu menjelang hari penyelamatan.
Kuasa kegelapan sangat mudah bekerja melalui umat umat Tuhan yang belum mau melakukan kehendak Tuhan sepenuhnya didalam hidupnya, memang hal ini juga bisa disebabkan beberapa faktor salah satunya pengajaran gereja yang masih dipengaruhi oleh semangat zaman mengajarkan apa yang tidak diajarkan oleh Tuhan Yesus. Mereka hanya mengajarkan pengalaman pribadi dan menekankan berbagai mukjizat serta berkat jasmani saja. Mereka tidak mengajarkan bagaimana umat belajar kebenaran Injil yang murni dan hidup sesuai dengan Injil atau gaya hidup yang Tuhan Yesus peragakan. Dengan cara ini, jemaat tidak dibawa kepada keselamatan yang sesungguhnya. Bisa dimengerti mengapa Paulus begitu marah kalau ada yang mengajarkan Injil yang sebenarnya bukan Injil.
Galatia 1:6-10 Aku heran, bahwa kamu begitu lekas berbalik dari pada Dia, yang oleh kasih karunia Kristus telah memanggil kamu, dan mengikuti suatu injil lain,
(7)yang sebenarnya bukan Injil. Hanya ada orang yang mengacaukan kamu dan yang bermaksud untuk memutarbalikkan Injil Kristus.
(8)Tetapi sekalipun kami atau seorang malaikat dari sorga yang memberitakan kepada kamu suatu injil yang berbeda dengan Injil yang telah kami beritakan kepadamu, terkutuklah dia.
(9)Seperti yang telah kami katakan dahulu, sekarang kukatakan sekali lagi: jikalau ada orang yang memberitakan kepadamu suatu injil, yang berbeda dengan apa yang telah kamu terima, terkutuklah dia.
(10)Jadi bagaimana sekarang: adakah kucari kesukaan manusia atau kesukaan Allah? Adakah kucoba berkenan kepada manusia? Sekiranya aku masih mau mencoba berkenan kepada manusia, maka aku bukanlah hamba Kristus.
Dalam pernyataannya, Paulus mengutuk mereka yang mengajarkan ajaran Injil palsu tersebut. Injil yang palsu tidak mendorong dan membuat seseorang tidak melakukan kehendak Allah dengan benar. Mereka menganggap melakukan kehendak Allah bukanlah hal yang paling utama.
Melakukan kehendak sendiri adalah hal yang otomatis bisa berlangsung, tetapi melakukan kehendak Allah adalah perjuangan. Hal ini tidak diperjuangkan oleh Allah, tetapi diperjuangkan oleh setiap individu dalam kehidupan orang Kristen hari ini. Itulah sebabnya Tuhan Yesus mengatakan:“Dan sama seperti terjadi pada zaman Nuh, demikian pulalah halnya kelak pada hari-hari Anak Manusia: mereka makan dan minum, mereka kawin dan dikawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera, lalu datanglah air bah dan membinasakan mereka semua” (Lukas 17:26-27).
Pernyataan Tuhan ini jelas menunjukkan bahwa situasi hidup manusia pada zaman Nuh itu sama dengan pada zaman kita, di dalamnya termasuk kehidupan anak-anak Allah. Pada akhir zaman banyak anak-anak Allah yang gagal hidup dalam pimpinan Roh Allah, sehingga Roh Allah undur karena mereka hidup dalam daging atau menuruti keinginan sendiri. Oleh sebab itu setiap orang Kristen harus berjuang agar tidak terpengaruhi oleh pola hidup manusia dunia pada umumnya, tetapi sebaliknya tetap berjuang untuk hidup sebagai anak-anak Allah yang menujukan hatinya kepada Tuhan dan Kerajaan-Nya saja,
Efesus 4:17 Sebab itu kukatakan dan kutegaskan ini kepadamu di dalam Tuhan: Jangan hidup lagi sama seperti orang-orang yang tidak mengenal Allah dengan pikirannya yang sia-sia.
Pada dasarnya, zaman anugerah adalah masa dimana baptisan Roh Kudus diberikan agar manusia memiliki potensi untuk menjadi bisa memiliki sikap hidup yang sempurna seperti Bapa di sorga. Hal ini bukan berarti membuat otomatis seseorang yang dipimpin Roh Kudus pasti bisa lulus menjadi seperti yang Allah kehendaki. Hal ini tergantung respon individu. Itulah sebabnya Firman Tuhan menganjurkan agar seseorang memberi dirinya untuk dipimpin Roh Kudus bukan dipimpin dagingnya.
Nasehat untuk tidak hidup didalam daging bisa kita lihat di (Galatia 5:16-26)
Ini adalah masa yang sangat luar biasa yang dinantikan orang-orang benar dan para nabi Perjanjian Lama.
Dalam Firman Tuhan menasihati agar orang percaya tidak mendukakan Roh Kudus.
Mengapa bisa mendukakan Roh Kudus? Sebab ada kemungkinan orang percaya kembali pada cara hidupnya yang lama, sama seperti cara hidup orang-orang yang tidak mengenal Allah.
Teks ini jelas sekali memaparkan bahwa ada kemungkinan seseorang yang sudah dimateraikan oleh Roh Kudus, bisa kembali ke cara hidup lamanya.
Tidak mengherankan kalau nama seseorang yang sudah tertulis dalam kitab kehidupan bisa terhapus.
Wahyu 3:5 "Barangsiapa menang, ia akan dikenakan pakaian putih yang demikian; Aku tidak akan menghapus namanya dari kitab kehidupan, melainkan Aku akan mengaku namanya di hadapan Bapa-Ku dan di hadapan para malaikat-Nya".
Kalau dikatakan bisa mendukakan Roh Kudus berarti setiap individu memiliki peluang untuk mendukakan atau menyenangkan Roh Kudus. Kalau seseorang hidup dalam daging dan selalu mendukakan Roh Allah, maka Roh Kudus berhenti menggarap mereka. Ini berarti ia sudah sampai taraf memadamkan Roh (1 Tesalonika 5:19). Sampai taraf tertentu kalau seseorang tidak bersedia bertobat, maka ia bisa menghujat Roh. Jadi, menghujat Roh bisa terjadi atas mereka yang sudah menerima penggarapan Roh Kudus atau telah mengalami atau ada di masa baptisan Roh Kudus.
Oleh sebab itu Rasul Paulus menasehatkan umat umat percaya untuk menanggalkan segala kedagingan dan kemudian hidup dipimpin oleh Roh Kudus.
Amin.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar