GAYA HIDUP ORANG PERCAYA YANG SEHARUSNYA
Galatia 1:10 Jadi bagaimana sekarang: adakah kucari kesukaan manusia atau kesukaan Allah? Adakah kucoba berkenan kepada manusia? Sekiranya aku masih mau mencoba berkenan kepada manusia, maka aku bukanlah hamba Kristus.
TIDAK BISA DISANGKALI bahwa gaya hidup Tuhan Yesus sendiri adalah gaya hidup yang bertolak belakang dengan gaya hidup manusia pada umumnya. Kalau kehidupan orang percaya belum sampai bertolak belakang dengan gaya hidup dan filosofi manusia pada umumnya, berarti ia belum mencapai Kekristenan yang sejati yang diajarkan Tuhan Yesus. Pada dasarnya mengikut Tuhan Yesus adalah meneladani gaya hidup-Nya. Kalau gaya hidup Tuhan Yesus bertolak belakang dengan gaya hidup manusia pada umumnya, berarti orang percaya yang meneladani gaya hidup-Nya juga ikut bertolak belakang. Kalau kita tidak mengerti hal ini, kita akan menjadi kecewa dan menolak Tuhan, seperti apa yang nyaris terjadi dalam kehidupan Yohanes Pembaptis.
Matius 11:2-3 Di dalam penjara Yohanes mendengar tentang pekerjaan Kristus,
lalu menyuruh murid-muridnya bertanya kepada-Nya: "Engkaukah yang akan datang itu atau haruskah kami menantikan orang lain?"
ia mengenal Tuhan Yesus sebagai anak Domba Allah tetapi tidak mengenal cara bekerja Tuhan Yesus. Murid-murid-Nya juga pernah kecewa dan tidak seorang pun yang bersedia mengiring Tuhan lagi ketika Tuhan menghadapi sengsara dan kematian-Nya di kayu Salib. Mereka tergoncang karena tidak mengerti isi kehidupan Tuhan Yesus yang sejati.
Murid-murid Tuhan Yesus berharap Tuhan Yesus akan menjadi pahlawan mereka menghalau pemerintahan asing dari tanah Yehuda, tetapi ternyata keadaan sebaliknya. Pengharapan yang ada pada mereka dijungkir balikkan oleh kenyataan yang mereka saksikan, ternyata orang yang mereka sangat harapkan menjadi pendekar versi mereka telah bertekuk lutut di pengadilan orang yang tidak mengenal Allah dan mati dengan cara sangat hina. Mereka tidak bisa menerima kekalahan itu, dan sebagai reaksi mereka terhadap keadaan itu mereka meninggalkan Tuhan. Mereka tidak siap dengan keadaan tersebut. Bahkan kemudian Petrus yang adalah murid terkemuka sempat menyangkal Tuhan Yesus. Hal ini menunjukkan bahwa apa yang diajarkan oleh Tuhan Yesus kepada mereka tidak sesuai dengan konsep dalam pikiran mereka.
Murid-murid Tuhan waktu itu menginginkan kemakmuran duniawi. Mereka tidak mengerti tujuan yang hendak dicapai oleh Tuhan Yesus. Perbedaan konsep mereka dengan Tuhan Yesus sangat mencolok yaitu seperti bumi dan langit. Murid-murid memikirkan perkara di bumi, Tuhan Yesus memikirkan perkara yang di atas. Murid-murid mau menyelamatkan kehidupan hari ini tetapi Tuhan Yesus kehilangan kehidupan ini. Murid-murid-Nya menjauhi dan menghindari kematian tetapi Tuhan Yesus justru menerima kematian dan masuk ke dalamnya. Murid-murid pada waktu itu tidak mengerti jalan pikiran Tuhan Yesus yang sedang mengajarkan mereka cara hidup sebagai anak Tuhan yang benar adalah kehidupan yang bertolak belakang dengan cara pandang orang dunia. Biasanya manusia menggunakan kekuasaan fisik atau senjata untuk mencapai tujuan. Tuhan Yesus menjalani kehidupan ini dengan melepaskan semua klaim pada kekuasan yang sebenarnya Ia miliki dan memilih jalan ketidakberdayaan. Kematian-Nya di kayu salib tanpa melawan menunjukkan cara Tuhan Yesus mencapai tujuan-Nya. Tuhan bukan tidak mampu tetapi Tuhan tidak menggunakan cara itu, Tuhan bisa menyuruh malaikat-Nya datang membantu-Nya, tetapi Ia tidak melakukannya.
Kalau kita tidak bersedia menjalani pola kehidupan Tuhan Yesus yang bersedia melepaskan segalanya kenyamanan, berarti kita tidak dapat menerima keselamatan.
Lukas 14:33 "Demikian pulalah tiap-tiap orang di antara kamu, yang tidak melepaskan dirinya dari segala miliknya, tidak dapat menjadi murid-Ku".
Sayang sekali banyak orang Kristen yang tidak siap mengikut Tuhan Yesus dengan cara hidup yang bertolak belakang dengan gaya hidup manusia pada umumnya. Manusia pada umumnya mencari kesenangan, tetapi Tuhan Yesus melepaskan kesenangan. Manusia pada umumnya mengingini kesenangan hidup tetapi Tuhan Yesus mengajarkan yang mau memjadi murid-Nya harus melepaskan segala yang menjadi kesenangannya itu. Manusia pada umumnya mempertahankan nyawa, tetapi Tuhan Yesus menganjurkan untuk kehilangan nyawa.
Manusia duniawi adalah manusia yang mengisi dirinya dengan segala sesuatu yang menyenangkan hatinya sendiri,mengejar kesenangan diri dan kehormatan yang dari dunia, tetapi manusia pengikut Kristus haruslah bersedia mengosongkan diri dari kesenangan dunia dan kemudian mengikut Tuhan berjalan dengan-Nya di jalan dituntun-Nya dan yang kehendak-Nya.
Ingatlah kita yang sudah percaya kepada Tuhan Yesus mengakui-Nya sebagai Tuhan dan pengikut jejak-Nya harus sadar bahwa kita bukanlah berasal dari dunia ini.
Ini sesuai dengan pengakuan dari Raja kita yang mulia yaitu Tuhan kita Yesus Kristus :
Yohanes 18:36 Jawab Yesus: "Kerajaan-Ku bukan dari dunia ini; jika Kerajaan-Ku dari dunia ini, pasti hamba-hamba-Ku telah melawan, supaya Aku jangan diserahkan kepada orang Yahudi, akan tetapi Kerajaan-Ku bukan dari sini."
Jadi jangan pernah membangun kerajaan anda dibumi dan kesenangannya periksa dengan teliti hari ini apakah dirimu masih membangun kerajaanmu sendiri dihidupmu.
Tidak terkecuali yang mengaku dirinya sebagai pelayan Tuhan/aktivis greja atau seorang pendeta sekalipun harus memeriksa hatinya setiap waktu dihadapan Tuhan yaitu apakah pelayanan yang telah atau akan dilakukan masih memiliki unsur mencari kesenangannya bagi dirinya sendiri dan membangun kerajaan hidupnya sendiri.
Jadi Gaya Hidup Orang Percaya Yang Seharusnya Adalah Gaya Hidup Yang Mengikuti Jejak TUHAN YESUS, Tidak Membangun Kerajaannya Sendiri Dan Kesenangan Hidupnya didunia, Tetap Menjaga Ketaatan Dalam Menjadi Pelaku Firman-Nya, Mengikuti Kehendak-Nya Di Dalam Seluruh Wilayah Hidupnya.
Sebagai ayat penutup :
Kolose 3:1-4 Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah.
Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi.
Sebab kamu telah mati dan hidupmu tersembunyi bersama dengan Kristus di dalam Allah.
Apabila Kristus, yang adalah hidup kita, menyatakan diri kelak, kamu pun akan menyatakan diri bersama dengan Dia dalam kemuliaan.
Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar