Matius 24:36 Tetapi tentang hari dan saat itu tidak seorang pun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anak pun tidak, hanya Bapa sendiri."
Hanya Tuhan yang tahu kapan seseorang dipanggil-Nya pulang. Hal ini paralel dengan fakta tidak seorang pun yang tahu hari kedatangan Tuhan Yesus yang ke 2 untuk menyudahi sejarah dunia ini, banyak orang menyebutnya sebagai hari kiamat/hari berakhirnya dunia. Kalau manusia tahu hari kematiannya atau hari kedatangan Tuhan maka mereka akan berjaga-jaga secara tidak benar artinya berjaga-jaga hanya karena diancam kematian atau berjaga-jaga dengan sikap hati ketakutan menghadapi kiamat adalah sikap berjaga-jaga yang salah. Ini sikap berjaga-jaga yang tidak natural atau tidak proporsional. Orang yang berjaga-jaga dengan versi ini, pasti tidak memiliki pertobatan yang benar. Pertobatan adalah perubahan pikiran yang menjadikan seseorang mengenakan pikiran dan perasaan Tuhan untuk melakukan kehendak-Nya, kalau bertobat hanya karena takut mau mati atau menghadapi kiamat dan bukan karena mengubah pikiran, maka ini berarti bukan suatu pertobatan yang benar. Pertobatannya yang hanya berhenti dari berbuat dosa tertentu khususnya pelanggaran moral umum, bukanlah pertobatan Kristiani yang dikehendaki oleh Allah. Pertobatan dalam bahasa yunani : "metanoia", Ini berarti suatu proses panjang dalam perjalanan hidup. Jadi, pertobatan yang dikehendaki oleh Tuhan adalah perubahan cara berpikir yang mendasar yang mengubahkan manusia menjadi manusia yang memiliki sifat dan karakter Kristus.
Langkah awal pertobataan yang benar kepada Tuhan bisa kita lihat di : Roma 12:1-2 "Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.
Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna."
Pertobatan yang benar adalah pertobatan yang berlangsung terus menerus setiap hari yang menjadikan seseorang memiliki pikiran dan perasaan Kristus, mempersembahkan segenap hidupnya sebagai ibadah yang sejati kepada Tuhan, melakukan yang menjadi kesenangan Allah yaitu ketaatan dalam melakukan kehendak-Nya.
Jadi berhenti dari perbuatan yang melanggar norma umum belum merupakan pembaharuan hati, hal ini harusnya disertai perubahan sikap hati yang memiliki pikiran dan perasaan Kristus. Sikap berjaga-jaga secara tidak benar tidak membangun cinta kepada Tuhan secara tulus. Cinta kepada Tuhan yang dibangun karena rasa takut mati atau takut menghadapi kiamat, bukanlah cinta yang sejati. Cinta kepada Tuhan harus dibangun di atas dasar pengenalan akan Tuhan. Pengenalan akan Tuhan dapat dimiliki seseorang melalui pergumulan dan perjuangan panjang, baik melalui belajar kebenaran Alkitab dan pengalaman konkret hidup setiap hari.
Cinta kepada Tuhan yang dibangun sesaat karena takut mati atau menghadapi hari kiamat adalah cinta palsu atau cinta yang dipaksakan. Tuhan tidak dapat menikmati cinta semacam ini. Orang yang mencintai atau mengasihi Tuhan dengan benar akan digarap Tuhan melalui segala peristiwa kehidupan yang di dengar, dilihat dan dialaminya. Dalam hal ini cinta kepada Tuhan merupakan syarat utama dan satu-satunya untuk menerima atau mengalami penggarapan Tuhan di dalam hidup ini untuk kedewasaannya.
Sikap berjaga-jaga yang tidak benar tidak akan mendorong seseorang bertumbuh, sebab berjaga-jaga hanya karena mau mati atau menghadapi kiamat tidak mendorong seseorang bertumbuh dalam kedewasaan rohani untuk mencapai target nya Tuhan atas hidup kita yaitu segambar seperti Kristus.
Kata “berjaga-jaga” dalam teks yunani adalah gregorevo yang artinya “tetap terjaga, tidak tidur” atau “waspada”.
Sikap berjaga-jaga adalah selalu berusaha mengoreksi apakah suatu tindakan baik, yang kelihatan maupun yang tidak kelihatan, sungguh-sungguh berasal dari Allah. Koreksi tersebut hanya bisa dilakukan melalui kecerdasan roh, Untuk memiliki kecerdasan roh kita harus bertumbuh dalam kebenaran Firman Tuhan yang murni dan membangun hubungan yang intim dengan Tuhan.
Sikap berjaga-jaga yang benar adalah langkah-langkah bertumbuh menjadi dewasa atau sempurna seperti sifat dan karakter Tuhan Yesus. Hal ini didorong oleh kesadaran bahwa setiap hari Tuhan menyediakan berkat rohani untuk menumbuhkan kedewasaan kita. Tuhan bekerja dalam segala hal untuk mendatangkan kebaikan bagi orang yang mengasihi Dia (Roma 8:28).
Orang yang berpikir untuk menunda hidup dalam pertobatan yang sungguh-sungguh dalam mengikuti Tuhan Yesus maka di hari tua-nya ia adalah orang-orang yang pasti tidak mengalami proses pendewasaan secara sempurna. Mereka membuang kesempatan-kesempatan berharga yang Tuhan sediakan untuk kedewasaan dan kesempurnaannya dihadapan Tuhan. Pada dasarnya mereka adalah orang-orang yang tidak bersedia diselamatkan.
Jadi sikap berjaga jaga yang benar adalah sikap berjaga jaga dengan hati nurani yang benar benar murni dihadapan Allah, tulus setiap waktu mengasihi Allah dan terus masuk ke dalam kehidupan yang menyangkal diri yang selalu mengenakan pribadi Kristus memikul salibnya setiap hari dan disetiap waktu.
Lukas 9:23 Kata-Nya kepada mereka semua: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku.
Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar