Kamis, 24 Maret 2016

YANG MEMUASKAN HATI TUHAN


Galatia 2:19-20 Sebab aku telah mati oleh hukum Taurat untuk hukum Taurat, supaya aku hidup untuk Allah. Aku telah disalibkan dengan Kristus;
namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku.

Tuhan Yesus tidak akan puas dengan jumlah anggota yang terdaftar di suatu gereja, tetapi Tuhan bisa di puaskan dengan berapa banyak orang Kristen yang telah bersikap hidup seperti Tuhan. Bila ternyata gereja hanya merupakan kumpulan atau sekelompok orang-orang yang beragama Kristen tetapi tidak mengenakan pribadi Kristus, maka berarti seluruh kegiatan pelayananya sia-sia. Dalam hal ini, gereja harus mengubah kehidupan jemaat oleh pertolongan Roh Kudus. Hal yang diubah adalah karakternya, bukan hal lain. Bila fokus perubahan ditujukan pada hal lain, itu berarti gereja menyesatkan dan membinasakan jemaat. Tetapi bila karakter seseorang diubah, maka aspek hidup lainnya juga pasti berubah.

Filipi 2:5 "Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus"
Perubahan karakter akan membuat kita dapat mengenakan pikiran dan perasaan Kristus, memampukan kita dapat menjadi sungai pikiran dan perasaan Tuhan yang dialirkan. Pikiran dan perasaan orang percaya dapat menjadi arus pikiran dan perasaan Tuhan. Dengan demikian seluruh kehidupan ini harus dapat memperagakan keinginan-Nya. Bila sampai di tahap ini, barulah kita dapat memuaskan hati-Nya. Betapa berbahagianya bila kita bisa sampai di tahap dapat “memuaskan hati Tuhan”.

Gereja yang menyukakan hati Tuhan bukanlah gereja yang eksklusif bagi dirinya sendiri, tetapi menjadi berkat bagi masyarakat. Inilah pelayanan yang tidak terbatas.Tidak sedikit orang-orang Kristen yang aktif dalam kegiatan pelayanan gereja, tetapi kehidupan setiap harinya tidak mendatangkan berkat bagi orang lain. Dalam berbagai tindakan tampaklah karakter manusia dunia mereka yang belum diubahkan, dan sebagai akibatnya, banyak orang tersandung, bahkan kehidupannya kontraproduktif dari apa yang dikehendaki Tuhan untuk dapat dicapai. Jiwa-jiwa tidak tergiring ke rumah Tuhan tetapi makin cenderung ke rumah yang disediakan oleh kuasa kegelapan. Tuhan Yesus menyebutnya sebagai menjadi batu sandungan bagi Dia (Mat. 16:23). Rencana Tuhan menyelamatkan seseorang menjadi rusak karena perilaku orang Kristen yang tidak menjadi berkat.

Kehidupan yang memperagakan pribadi Kristus bukan hasil dari sebuah pendidikan beberapa bulan atau beberapa tahun, tetapi hasil dari proses panjang yang serius ketika seseorang mematikan “kedagingannya”, supaya Tuhan Yesus dapat hidup dan berkuasa di dalam dirinya. Hanya kematian terhadap diri sendirilah yang membuat Tuhan Yesus dapat hidup di dalam diri orang tersebut.

Kolose 3:3-6 Sebab kamu telah mati dan hidupmu tersembunyi bersama dengan Kristus di dalam Allah.
Apabila Kristus, yang adalah hidup kita, menyatakan diri kelak, kamu pun akan menyatakan diri bersama dengan Dia dalam kemuliaan.
Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala,
semuanya itu mendatangkan murka Allah [atas orang-orang durhaka].

Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar