Jumat, 11 Maret 2016

SERIUS BERJAGA JAGA


Matius 24:37-39 Sebab sebagaimana halnya pada zaman Nuh, demikian pula halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia.
(38)Sebab sebagaimana mereka pada zaman sebelum air bah itu makan dan minum, kawin dan mengawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera,
(39)dan mereka tidak tahu akan sesuatu, sebelum air bah itu datang dan melenyapkan mereka semua, demikian pulalah halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia.

Sangat jelas keadaan manusia akhir zaman pada menjelang kedatangan Tuhan Yesus nanti tidak jauh berbeda dengan zaman Nuh yaitu dunia yang penuh dengan kesibukan pemenuhan kepentingan pribadi dan kesenangan kesenangannya (Matius 24:38).
Pada zaman Nuh, sekalipun Nuh menyerukan berita buruk mengenai akan datangnya air bah, sekaligus berita baik bahwa keselamatan hanya bisa diperoleh melalui satu-satunya bahtera yang dibuatnya dengan susah payah, tetap saja orang-orang sezamannya tidak mempedulikan berita tersebut, dan bahkan mengolok-olok Nuh.

Allah ingin mengakhiri hidup segala makhluk di bumi, akibat kejahatan manusia besar di bumi dan segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata. Di mata-Nya, manusia di bumi telah menjadi rusak.
Tetapi kalau kita perhatikan, ternyata keadaan manusia di zaman ini sama buruknya dengan zaman Nuh. Kalau di zaman Nuh Allah mengakhiri sejarah manusia dengan air bah, di akhir zaman manusia akan dibinasakan dengan api,
2 Petrus 3:5-7 Mereka sengaja tidak mau tahu, bahwa oleh firman Allah langit telah ada sejak dahulu, dan juga bumi yang berasal dari air dan oleh air,
(6)dan bahwa oleh air itu, bumi yang dahulu telah binasa, dimusnahkan oleh air bah.
(7)Tetapi oleh firman itu juga langit dan bumi yang sekarang terpelihara dari api dan disimpan untuk hari penghakiman dan kebinasaan orang-orang fasik.

Berita mengenai kesukaran dunia yang mendekat bahkan sedang terjadi dan akan terus berlangsung tersebut sudah jarang dikumandangkan kepada umat Tuhan dihari hari ini, sebab dipandang tidak sesuai dengan kebutuhan jemaat masa kini yang sebetulnya masih ingin menikmati hidup seperti cara orang dunia pada umumnya, yang materialistis dan konsumtif, selalu merasa kurang cukup dan ingin yang lebih dan lebih lagi yang membuatnya tidak mau melepaskan hatinya dibumi dan hal ini sangat sulit bagi mereka untuk bisa memindahkan seluruh wilayah hidupnya ke kerajaan sorga tentu hal ini akhirnya membuat ia tidak bisa melakukan dengan segenap hidupnya apa yang menjadi kehendak Allah didalam hidupnya.
Sebagai anak Tuhan yang mengerti kebenaran Firman Tuhan ini kita haruslah sudah bisa melihat gejala-gejala yang tampak di berbagai bidang kehidupan, jelas bahwa dunia kita tidak menjadi bertambah baik dan alkitab sudah mengatakanya terlebih dahulu, dan memang orang percaya tidak suruh oleh Tuhan untuk membangun kerajaan dibumi sebab bumi bukanlah tempat tujuan untuk orang percaya, bumi hanyalah tempat dimana orang orang percaya di bentuk oleh Tuhan untuk dikembalikan memiliki sikap hidup yang taat menjalankan apa yang menjadi kehendak-Nya untuk dipersiapkan memerintah dengan-Nya didalam kerajaan-Nya.

Jadi mengenai pemberitaan keadaan dunia yang diharapkan semakin baik dizaman ini sebetulnya sama dengan pemberitaan para nabi palsu di zaman Yeremia, yang menubuatkan bahwa Tuhan akan berpihak kepada Yehuda dan perang tidak akan menimpa mereka (Yer. 14:11–14). Padahal Babel sudah mengancam Yehuda, dan Tuhan sudah memastikan bahwa Yehuda akan jatuh ke tangan Babel.

Tuhan Yesus sendiri sudah menyatakan bahwa keadaan manusia diakhir zaman
makin bertambahnya kedurhakaan,dan kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin (Matius 24:3-14).
Di dalam 2 Timotius 3:1-5 juga menjelaskan keadaan sama dimana manusia pada akhir zaman akan terjadi masa masa yang sukar :
2 Timotius 3:1-5 Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar.
(2)Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan
tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama,
(3)tidak tahu mengasihi, tidak mau berdamai, suka menjelekkan orang, tidak dapat mengekang diri, garang, tidak suka yang baik,
(4)suka mengkhianat, tidak berpikir panjang, berlagak tahu, lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah.
(5)Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu!

Maka kita perlu mewaspadai pembicara-pembicara di mimbar greja yang menubuatkan bahwa dunia akan terus semakin membaik di akhir zaman ini. Itu merupakan tipu daya kuasa kegelapan agar umat Tuhan tidak berjaga-jaga terhadap keadaan dunia yang akan datang. Hasilnya, umat menganggap mereka dalam keadaan aman, dan sudah di jalur yang benar sehingga tidak perlu berusaha hidup yang sebagaimana mestinya diperkenan oleh Tuhan dan akhirnya tidak membangun sikap hati secara serius berjaga jaga didalam hidupnya.

Sekali lagi kita mesti waspada tentang pernyataan bahwa keadaan dunia makin aman dan semakin baik, ini tidaklah benar. Sesungguhnya mereka yang berkata demikian adalah orang orang yang tidak berjaga-jaga tentu mereka dalam bahaya besar, karena mereka bisa tidak dikenal oleh Allah. Mari ubah cara berpikir kita. Selalulah berpikir yang menjadi prioritas utama dalam hidup ini adalah berfokus melakukan apa yang menjadi keinginan dan kehendak Tuhan kita Yesus Kristus termasuk perintah-Nya untuk kita lebih serius memiliki sikap hati yang terus berjaga-jaga menanti-nantikan Tuhan dengan bertekun mengerjakan keselamatan.

Matius 24:42 Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang.

Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar