Rabu, 02 Maret 2016

TIDAK MAU DI LAHIRKAN BARU

Menolak dilahirkan baru berarti sama artinya menolak untuk masuk ke dalam kekekalan bersama dengan ALLAH BAPA DI SORGA 
Yohanes 3:5 Jawab Yesus: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah.

Bisakah seseorang menolak untuk dilahirkan baru? Tentu sangat bisa. Perhatikan ucapan Tuhan Yesus kepada Nikodemus, “Kamu harus dilahirkan kembali” (Yoh. 3:7). Ini suatu perintah; dan kalau Tuhan memberi perintah atau panggilan, tentu terdapat unsur dimana orang yang menerima perintah atau panggilan itu memberi respons. Respons tersebut harus dalam tindakan secara konkret dan terus-menerus yaitu percaya yang benar.

Tanpa kepercayaan yang benar kepada Tuhan Yesus, seseorang bisa saja menolak untuk dilahirkan baru. Ini dikatakan sebab percaya bukanlah sekadar persetujuan pikiran, melainkan sebuah tindakan atau perbuatan menuruti kehendak-Nya. Orang yang dilahirkan baru adalah orang yang menerima karya keselamatan, dan akan dimuliakan bersama Kristus. Karena itu tidak mungkin seseorang dilahirkan baru apabila ia tidak mau mengikuti jejak-Nya dan mengikuti gaya hidup-Nya. Mengikuti jejak dan gaya hidup Kristus inilah yang dikatakan percaya kepada-Nya, sebab Ia mengatakan, “Ikutlah Aku.” Jika kita percaya, pasti kita akan mengikuti-Nya sampai memiliki pikiran dan perasaan-Nya (Flp. 2:5). Tuhan tidak mudah percaya ucapan bibir kita; Ia akan melihat respons kita.

Berkenaan dengan ini, Paulus menulis, “Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini.” Apabila kita memiliki pikiran dan perasaan Kristus, kita pasti berbeda dengan dunia ini, sebab pikiran dan perasaan Kristus sangat jauh dengan apa yang dipikirkan dan dirasakan manusia di dunia ini pada umumnya. Ia hidup hanya untuk melakukan kehendak Bapa dan menyelesaikan pekerjaan-Nya (Yoh. 4:34), sementara dunia—maksudnya manusia yang tidak percaya kepada Kristus—mencari kehendak diri sendiri dan melakukan berbagai pekerjaan untuk memenuhi keinginan diri sendiri.

Mari kita tilik hati kita, apakah kita masih berpola pikir dan bergaya hidup sama dengan mereka yang tidak percaya kepada Kristus? Masihkah kita mengejar pemenuhan kehendak diri kita sendiri, bukan kehendak Allah? Masihkah kita mencari kehormatan pribadi, bukan mencari tempat di mana kita bisa menghamba sepenuhnya kepada Allah? Bila kita masih serupa dengan dunia, berarti kita tidak percaya kepada Kristus. Bila kita tidak percaya, berarti kita menolak dilahirkan baru. Bila renungan hari ini menyadarkan kita, mari kita putar haluan sekarang juga, berbalik kepada Kristus.

Amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar