Selasa, 22 Maret 2016
MENYATAKAN KEMULIAAN ALLAH DENGAN BENAR
1 Korintus 10:31 Aku menjawab: Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah.
Menjadi naif, jika kita merasa bahwa dengan menyanyikan lagu-lagu rohani yang bersyair “menyatakan kemuliaan Allah” mereka merasa sudah menyatakan kemuliaan Allah.
Sementara ada juga yang lain berusaha menyatakan kemuliaan Allah dengan keberhasilannya dalam studi, bisnis, penampilan barang-barang branded yang dibawanya, mobil, rumah dan lain sebagainya. Mereka hendak menunjukkan bahwa Allah orang Kristen hebat, yang bisa membuat diri mereka kaya secara materi dan sukses dalam berbagai bidang kehidupan. Mereka tidak menyadari bahwa banyak orang non Kristen, bahkan orang yang tidak mengenal Tuhan, lebih sukses dalam hal-hal duniawi tersebut, bahkan lebih besar. Cara menunjukkan kemuliaan Allah dengan jalan tersebut, justru dapat melecehkan Tuhan dan membuat Tuhan disamakan dengan ilah atau dewa-dewa agama lain.
Di zaman Perjanjian Lama, Allah menyatakan kemuliaan-Nya dengan tindakan-tindakan Allah yang dahsyat. Hal itu dimaksudkan hendak menunjukkan bahwa Allah Israel adalah Allah yang luar biasa. Dengan cara demikian Allah Israel dimuliakan di tengah-tengah bangsa Israel sendiri maupun di tengah-tengah bangsa kafir. Berbeda dengan zaman Perjanjian Baru. Allah tidak menyatakan kemuliaan-Nya di zaman Perjanjian Baru dengan pernyataan-pernyataan fisik, apalagi secara duniawi dengan sarana kekayaan dunia dan keberhasilan-keberhasilan hidup yang juga dapat diraih oleh mereka yang tidak mengenal anugerah. Pada zaman gereja mula-mula, orang Kristen mengalami aniaya yang hebat dari bangsa Roma, seakan-akan Allahnya orang Kristen tidak berdaya menolong umat-Nya. Orang-orang Roma menganggap dewa Zeus dan Hermes lebih hebat dari Allah yang disembah oleh orang Kristen.
Di zaman Perjanjian Baru, umat pilihanlah yang bertanggung jawab menyatakan kemuliaan Allah melalui kehidupannya setiap hari. Dengan cara bagaimanakah orang percaya dapat menyatakan kemuliaan Allah? Orang Kristen yang mengenakan kodrat Ilahi akan menampilkan sifat-sifat seperti yang terdapat dalam diri Tuhan kita Yesus Kristus. Orang-orang Kristen seperti itu barulah dapat menyatakan kemuliaan Allah secara benar. Kodrat Ilahi yang dikenakan akan melahirkan tindakan-tindakan agung yang tidak mampu dilakukan oleh mereka yang tidak mau mengenakan kodrat Ilahi. Kalau kebaikan moral orang percaya tidak beda dengan mereka yang tidak memiliki anugerah dalam Yesus Kristus, maka kemuliaan Allah belumlah dapat dinyatakan secara proporsional. Kemuliaan Allah yang dinyatakan secara proporsional akan membuat orang melihat dan menemukan Kerajaan Allah, yaitu dari mana kita berasal. Inilah keunggulan orang yang meresponi anugerah Allah secara benar. Jika tidak demikian, diragukan apakah seseorang telah hidup dalam anugerah-Nya atau belum.
Semua manusia telah jatuh dalam dosa dan kehilangan kemuliaan Allah (Roma 3:23).Keselamatan dalam Tuhan Yesus Kristus mengembalikan manusia kepada rancangan Allah semula, di dalamnya termasuk manusia dapat kembali menemukan rancangan Allah yang hilang tersebut. Jadi, kalau proses keselamatan Allah berlangsung dalam kehidupan seseorang, dimana ia semakin menemukan kemuliaan Allah yang hilang, maka hidupnya semakin memancarkan kemuliaan Allah. Pancaran tersebut tercermin melalui setiap gerak pikiran dan perasaannya, setiap perkataan yang diucapkan, sampai pada perbuatan fisiknya yang dapat dilihat dan dirasakan oleh orang lain. Bagaimana pun, kehidupan orang yang menemukan kemuliaan Allah yang hilang sehingga semakin mengenakan kodrat Ilahi, pasti berdampak.
Dalam hal ini tidak bisa dibantah, bahwa orang yang telah memiliki keselamatan dalam dirinya dan mengerjakan keselamatan itu dengan benar, pasti memiliki sebuah kehidupan yang unggul yang tidak akan dapat disejajarkan dengan gaya hidup manusia manapun. Dari hal ini orang percaya barulah berfungsi sebagai terang dan garam dunia. Mereka akan menjadi saksi yang sangat efektif bagi Kristus. Hal ini tidak bisa digantikan hanya sekadar menjadi lulusan sekolah teologia, disahkan sinode menjadi pejabatnya atau diangkat oleh pendeta menjadi majelis atau aktivis jemaat. Semua orang percaya harus menemukan kemuliaan Allah yang hilang dan menjadi saksi yang efektif bagi Tuhan dengan meneladani seluruh sifat dan pribadi, karakter Tuhan kita Yesus Kristus didalam kehidupannya .
Amin.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar