Sabtu, 26 Maret 2016
PETA BERPIKIR YANG DIUBAHKAN (BAGIAN 2)
Kolose 3:3 Sebab kamu telah mati dan hidupmu tersembunyi bersama dengan Kristus di dalam Allah.
Hidup baru dalam Tuhan pada dasarnya adalah perubahan pola berpikir, dan merupakan proses yang bertahap. Sarana untuk mengalami perubahan pola berpikir adalah kebenaran Firman Tuhan yang murni. Kalau Firman Tuhan yang diberitakan tidak benar, maka tidak membuat perubahan sesuai dengan standard Tuhan. Standard Tuhan adalah perubahan ke arah Tuhan Yesus, artinya semakin bisa bertindak dalam pola pikir (teks Yunani phroneo) seperti Tuhan Yesus. Inilah yang dimaksud Alkitab bahwa kita telah mati dan hidupmu tersembunyi bersama dengan Kristus di dalam Allah. Kematian seperti ini merupakan target yang harus dicapai oleh setiap orang percaya, sehingga seseorang bisa berkata: Hidupku bukan aku lagi. Hidupku bukan “aku” lagi artinya hidup “pribadi lain” yang mengambil alih yaitu Pribadi Tuhan Yesus. Pengalaman ini merupakan pengalaman kelahiran baru. Seseorang tidak bisa dikatakan sudah lahir baru sebelum menjadi manusia yang berbeda dari sebelumnya. Hasil dari kelahiran baru ini menciptakan manusia lain yang tidak serupa dengan kebanyakan manusia.
Proses seperti ini juga sebenarnya terjadi atas mereka yang tidak menerima kebenaran. Mereka juga mengalami perubahan pola berpikir secara bertahap. Hanya, perubahan mereka kearah yang salah. Orang-orang seperti ini menjadi manusia seperti lingkungannya. Bertolak belakang dengan kehidupan orang percaya yang harus semakin tidak serupa dengan dunia ini. Keadaan manusia yang semakin serupa dengan dunia, pada stadium tertentu tidak bisa diubah lagi. Keadaan orang ini berarti telah dilahirkan oleh dunia atau dilahirkan oleh Iblis sehingga menjadi milik Iblis secara permanen atau menjadi mempelai setan. Keadaan seperti ini bukan hanya terjadi atas orang-orang di luar gereja. Tetapi juga bisa terjadi atas orang-orang Kristen yang ada di dalam lingkungan gereja. Itulah sebabnya Paulus menasihati agar kita tidak memberi kesempatan kepada Iblis.
Efesus 4:27 dan janganlah beri kesempatan kepada Iblis.
Kata "kesempatan" di sini maksudnya adalah “tempat berpijak” (teks Yunani topon).
Orang-orang Kristen yang masih menyukai dunia ini adalah orang-orang yang yang dikatakan oleh Tuhan Yesus sebagai “tidak rela kehilangan nyawa karena Tuhan”, tetapi mempertahankannya. Nyawa dalam teks aslinya adalah psuke, dan lebih tepat diterjemahkan dengan kata jiwa. Di dalam jiwa terdapat kehendak, pikiran dan perasaan. Orang yang mempertahankan nyawa adalah orang yang menikmati dunia seperti anak-anak dunia. Mereka berpikir bahwa hidup hanya satu kali di bumi ini dan tidak ada kehidupan di dunia lain. Padahal hidup yang sesungguhnya adalah nanti di langit baru dan bumi yang baru. Hidup di bumi hanyalah persiapan untuk memasuki kehidupan yang sesungguhnya nanti. Orang-orang Kristen ini tidak memindahkan hatinya ke dalam Kerajaan Sorga. Mereka tidak berani “mati” dalam pengertian daging. Ini berarti mereka tidak bersedia mengikut Tuhan Yesus.
Orang yang tidak berani mati berarti ia tidak akan hidup di dalam Kerajaan Bapa di Sorga sebagai anggota keluarga Kerajaan Allah Bapa. Orang Kristen harus memilih, apakah hidup di bumi atau hidup di Sorga. Tuhan sangat jelas mengatakan "tidak seorangpun bisa mengabdi kepada dua tuan" Seseorang tidak dapat memilih keduanya, mereka harus memutuskan salah satu saja, kesenangan dibumi atau kerajaan sorga.
Kalau seseorang memilih hidup di bumi dengan menikmati kesenangannya artinya memiliki pola hidup seperti manusia pada umumnya, maka dirinya mati terpisah dari hadirat Tuhan, yaitu tidak mendapat bagian dalam anggota keluarga Kerajaan Sorga. Tetapi orang-orang yang mematikan kesenangannya di bumi karena memilih kerajaan sorga ini artinya bersedia tidak menikmati dunia seperti anak-anak dunia, berarti hidup yaitu mendapat bagian dalam anggota keluarga Kerajaan Sorga. Paulus mengatakan bahwa kita tetah mati dan hidup kita tersembunyi bersama dengan Kristus di dalam Allah. Jika Kristus menyatakan diri kelak, kita pun akan menyatakan diri bersama-sama dengan Dia dalam kemuliaan. Maksud ayat ini adalah apabila kita bersedia mati/menguburkan manusia lama kita yang penuh dengan keinginan, kehendak diri dan hawa nafsu lainnya dan mengikut apa yang kehendaki Tuhan Yesus didalam hidup kita maka kita akan mendapat kemuliaan bersama dengan Tuhan Yesus ketika Tuhan menyatakan diri-Nya kelak.
Filipi 2:5 Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus,
Amin.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar