Selasa, 22 Maret 2016
MENGOBARKAN KETEKUNAN DALAM MENGERJAKAN KESELAMATAN
Filipi 2:12-13 Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir,
karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya.
Hidup adalah perjuangan. Banyak hal yang harus diperjuangkan oleh manusia dalam menjalankan roda hidupnya. Dalam berbagai aspek kehidupan, manusia mengalami banyak kesulitan. Menghadapi kehidupan ke depan, manusia akan lebih berat menjalaninya, sebab dunia semakin sulit dijalani. Berbagai krisis kehidupan akan menimpa manusia, dari krisis moral, krisis ekonomi, politik, keamanan, ekosistem bumi dan berbagai krisis lainnya. Dunia ini akan mengalami krisis total. Semua ini merupakan realitas kehidupan yang tidak bisa dihindari. Alkitab juga telah menubuatkannya dengan sangat jelas tentang keadaan dunia menjelang kedatangan Tuhan. Oleh sebab itu sangatlah bodoh kalau orang Kristen berharap dunia akan menjadi semakin baik dan nyaman untuk dihuni.
Dalam memenuhi kebutuhan hidup (pemenuhan kebutuhan jasmani) ke depan, manusia akan semakin mengalami kesulitan dan berat. Tetapi, bagaimana pun berat dan sulitnya memenuhi kebutuhan hidup jasmani dan menjalani roda kehidupan ini, yang paling sulit dan akan semakin sulit dan berat adalah bagaimana memiliki kehidupan yang tidak bercacat dan tidak bercela atau memiliki kehidupan yang sempurna dengan mengenakan gaya hidup Tuhan Yesus. Dengan demikian, dalam kehidupan dunia ke depan, keselamatan akan semakin mahal.
Keselamatan di sini artinya dikembalikannya manusia ke rancangan semula. Mahalnya keselamatan bukan karena keselamatan itu sendiri, tetapi bagaimana menjalani proses mengerjakan keselamatan di tengah-tengah dunia yang semakin fasik. Hal ini terjadi sebab kejahatan atau kedurhakaan akan semakin bertambah, sehingga kasih kebanyakan orang semakin dingin. Tidak heran kalau semakin banyak orang Kristen yang meninggalkan iman dan anugerah yang Tuhan berikan dan mulai memindahkan hatinya ke dalam kesenangan dari dunia ini.
Bisa dimengerti mengapa Tuhan Yesus menyatakan: … Aku berkata kepadamu: Ia akan segera membenarkan mereka. Akan tetapi, jika Anak Manusia itu datang, adakah Ia mendapati iman di bumi?”(Lukas 18:8).
Iman yang dimaksud oleh Tuhan Yesus di sini adalah iman standar yang benar, yang sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh Tuhan Yesus, yaitu kehidupan seperti yang diperagakan-Nya.
Oleh sebab sulitnya menyelenggarakan proses keselamatan, maka dibutuhkan ketekunan. Ketekunan harus dibangkitkan dari diri sendiri, selalu dikobarkan dan diperbaharui atau di up-date. Hendaknya kita tidak berpikir secara dangkal dengan meyakini bahwa ketekunan akan diberikan oleh Tuhan dan akan bergerak dengan sendirinya dalam kehidupan orang percaya. Menurut beberapa orang yang telah menyimpang dari kebenaran, mereka berpendapat bahwa ketekunan orang percaya akan ditaruh Tuhan dalam diri orang-orang yang dipilih Tuhan untuk selamat. Harus diingat bahwa proses perubahan tersebut merupakan pergumulan konkret yang harus dialami, tidak cukup diyakini atas dasar suatu pandangan doktrin tertentu. Terkait dengan hal ini, betapa berbahaya pandangan yang mengatakan bahwa orang-orang tertentu sudah dipilih Tuhan untuk selamat dan yang sudah terpilih tersebut dengan sendirinya memiliki ketekunan. Pengajaran ini cenderung membawa orang percaya kepada kawasan imaginer dari pada perjuangan konkret untuk sempurna.
Adalah sangat keliru kalau perjuangan untuk sempurna dengan mengenakan gaya hidup Tuhan Yesus dipandang sebagai usaha untuk mencapai keselamatan, seakan-akan keselamatan dapat diraih dengan kekuatan manusia. Keselamatan tidak dapat dicapai dengan perbuatan baik. Usaha untuk menjadi sempurna adalah respon terhadap rencana penyelamatan Allah yang mengubah manusia menjadi seperti rancangan semula. Rancangan semula bukan hanya menjadikan manusia baik, tetapi sempurna segambar dengan Allah sendiri. Untuk ini setiap individu harus terus menerus menggerakkan dirinya berkomitmen dan berusaha dalam tindakan konkret untuk hidup tidak bercacat dan tidak bercela.
Kolose 1:23 "Sebab itu kamu harus bertekun dalam iman, tetap teguh dan tidak bergoncang, dan jangan mau digeser dari pengharapan Injil, yang telah kamu dengar dan yang telah dikabarkan di seluruh alam di bawah langit, dan yang aku ini, Paulus, telah menjadi pelayannya".
Roh Kudus pasti menuntun orang percaya kepada segala kebenaran Tuhan, artinya menuntun orang percaya kepada kehidupan yang menjadi suci sama seperti Dia yang adalah suci. Perintah untuk bertekun merupakan isyarat yang jelas bahwa untuk mencapai kesempurnaan, kita harus membangkitkan dan terus menerus mengobarkan ketekunan dari dalam diri kita sendiri.Tuhan Yesus pun juga menyatakan demikian.
Lukas 21:36 Berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa, supaya kamu beroleh kekuatan untuk luput dari semua yang akan terjadi itu, dan supaya kamu tahan berdiri di hadapan Anak Manusia."
Amin.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar