HIDUP LAHIR BARU YANG SESUNGGUHNYA (BAGIAN 2 )
Yohanes 3:7 Janganlah engkau heran, karena Aku berkata kepadamu: Kamu harus dilahirkan kembali.
Pada dasarnya orang percaya kepada Tuhan Yesus adalah belajar hidup baru. Hidup baru di sini tidak cukup dengan memeluk agama Kristen dan pergi ke gereja. Hendaknya kita tidak merasa sudah hidup baru hanya karena berhenti melakukan perbuatan yang melanggar moral umum (tidak berjudi, tidak berzinah, tidak melakukan praktek korupsi dan lain-lain). Hidup baru tidak cukup pula ditandai dengan melakukan perubahan moral, dari hidup dalam perbuatan yang melanggar moral menjadi orang yang taat kepada hukum moral. Pertobatan dan perubahan seperti ini juga dikenal banyak agama dan kepercayaan. Lalu apakah bedanya kekristenan dengan ajaran mereka kalau cara berpikir orang Kristen demikian juga? Faktanya memang banyak orang Kristen masih memiliki cara berpikir yang demikian.
Karena kesalah pengertian tersebut, maka banyak orang Kristen yang pada dasarnya belum mengalami dan belum memiliki hidup lahir baru di dalam Tuhan dengan benar. Tentu hidup yang masih mengenakan manusia lama yang belum bersedia melepaskannya secara total tidak akan diperkenan Tuhan untuk masuk ke dalam Kerajaan Sorga sebagai anggota keluarga Kerajaan Allah, sebab hanya orang yang mengalami kelahiran baru atau hidup baru dalam Tuhan yang masuk ke dalam kerajaan-Nya.
Yohanes 3:5 Jawab Yesus: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah."
Betapa salahnya kalau gereja melegalisir orang-orang baik yang berstandar moral umum sudah dinyatakan sebagai anak-anak Allah. Lebih rusak lagi, kalau gereja melegalisir mereka yang masih hidup dalam praktek melukai sesama disahkan sebagai anak-anak Allah dengan dalih bahwa keselamatan bukan karena perbuatan baik. Gereja harus membuat jemaat tersadarkan bahwa hidup baru tidak cukup dengan memiliki moral atau norma yang baik di mata manusia. Gereja harus tegas berkata bahwa sekali pun seorang Kristen mengaku percaya kepada Tuhan Yesus namun kalau kehidupannya sehari hari masih dapat melukai sesama, maka ia tidak layak menjadi anak-anak Allah. Seperti yang Paulus kemukakan bahwa orang percaya harus mengerti bahwa mereka juga akan menghadap tahta pengadilan Allah untuk mempertanggungjawabkan segala perbuatannya selama di bumi, baik atau
jahat.
2 Korintus 5:9-10 Sebab itu juga kami berusaha, baik kami diam di dalam tubuh ini, maupun kami diam di luarnya, supaya kami berkenan kepada-Nya.
Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Kristus, supaya setiap orang memperoleh apa yang patut diterimanya, sesuai dengan yang dilakukannya dalam hidupnya ini, baik ataupun jahat.
Hidup baru bukanlah agama baru atau rutinitas baru, tetapi cara berpikir baru yang benar-benar berbeda dengan cara berpikir manusia pada umumnya yaitu dengan memulai mengarahkan cara berpikir untuk memiliki sikap hidup yang berkenan dihadapan Tuhan Yesus. Perubahan cara berpikir ini haruslah perubahan yang benar-benar total dan radikal. Perubahan ini melahirkan sebuah gaya hidup yang berbeda dengan manusia lain, sebab dengan cara berpikir yang baru ini seorang anak Tuhan dapat selalu bertindak sesuai dengan pikiran dan perasaan Tuhan. Orang-orang seperti inilah yang pantas disebut anak-anak Allah. Gaya hidup anak-anak Allah inilah yang disebut hidup kekal. Hidup kekal berarti hidup yang berkualitas. Hidup kekal berarti kehidupan yang tidak berakhir. Orang-orang yang tidak memiliki kehidupan yang sesuai dengan kehendak Tuhan akan diakhiri di api kekal. Inilah yang Alkitab katakan sebagai kematian kedua, yaitu ketika mereka dibuang ke dalam api kekal.
Wahyu 20:14-15 Lalu maut dan kerajaan maut itu dilemparkanlah ke dalam lautan api. Itulah kematian yang kedua: lautan api.
Dan setiap orang yang tidak ditemukan namanya tertulis di dalam kitab kehidupan itu, ia dilemparkan ke dalam lautan api itu.
Gaya hidup/Sikap hidup baru atau yang dikenal dengan hidup yang lahir baru tidak dimulai nanti setelah kubur tetapi dimulai dari sekarang, jauh-jauh hari sebelum seseorang menutup mata. Gaya hidup mereka pasti seperti gaya hidupnya Tuhan Yesus. Dengan demikian mereka barulah bisa menjadi saksi-Nya. Menjadi saksi artinya membuktikan kebenaran Injil melalui perbuatan kita.
Inilah gaya hidup anak-anak Allah yang akan sangat sukar diterima dan dimengerti oleh mereka yang masih berpola pikir anak-anak dunia. Kita ini dahulu adalah anak-anak dunia yang oleh kedatangan-Nya diberi anugerah yaitu peluang untuk menjadi anak-anak Allah. Inilah sebenarnya keselamatan itu. Menjadi kehendak Tuhan agar kita dari anak-anak dunia yang bergaya hidup anak dunia menjadi anak-anak Allah yang bergaya hidup anak-anak Allah. Untuk perubahan ini, kita harus melakukan perjuangan berat sepanjang umur hidup kita. Hidup di dunia ini hanya untuk hidup baru; diubah agar berkeadaan sebagai anak-anak Allah yang dibenarkan oleh Allah.
Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar