Selasa, 22 Maret 2016

MENYENANGKAN HATI TUHAN SETIAP SAAT


Yohanes 15:10-12 Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya.
Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh.
Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu.

Seseorang yang gagal menyenangkan Tuhan dalam kehidupan setiap hari dan setiap saat melalui segala perbuatan dan di segala situasi, tidak akan dapat menyenangkan Tuhan dalam kegiatan pelayanan gerejani.  Hendaknya orang percaya tidak berpikir bahwa dirinya bisa menyenangkan hati Tuhan melalui kegiatan pelayanan gereja tanpa menyenangkan hati Tuhan dalam kehidupannya setiap saat. Kalau seorang aktivis gereja berpikir bahwa keberadaannya yang selalu ada dalam kegiatan pelayanan gereja berarti sudah hidup di pihak Tuhan dan telah menyenangkan hati Tuhan, hal ini belumlah cukup untuk menyenangkan hati Tuhan.

Menyenangkan hati Tuhan adalah seseorang yang menuruti seluruh perintah yang di Firmankan oleh Tuhan Yesus, dan mengenakan gaya hidup-Nya.

Lebih dari segala pengalaman hebat yang spektakuler dengan Tuhan, menyenangkan hati Tuhan lebih dari segalanya. Menyenangkan hati Tuhan setiap saat adalah pilihan setiap saat pula yang menunjukkan apakah seseorang memilih Tuhan atau tidak. Orang yang hidupnya tidak menyenangkan hati Tuhan setiap saat adalah orang yang tidak memilih Tuhan. ia memilih dirinya sendiri dan memilih dunia ini.
Dengan berusaha menyenangkan hati Tuhan setiap saat melalui segala hal dan segala situasi, seseorang berusaha memiliki legalitas dari Allah bahwa dirinya adalah anak-anak Allah/hamba Tuhan Yesus Kristus.
Seorang yang ingin menyenangkan hati Tuhan adalah orang yang ingin selalu mewarnai hidupnya dengan hidup dalam ketertundukan kepada Tuhan tanpa batas.

Menyenangkan hati Tuhan juga berbicara tentang menjaga kekudusan/kesucian diseluruh wilayah hidup kita.
Dalam Kekristenan, kesucian tidak boleh diartikan secara dangkal. Kesucian bukan hanya taat untuk tidak melanggar hukum-hukum yang bersifat moral umum dan dipandang baik di mata manusia, sebagaimana konsep agama-agama pada umumnya.
Bagi seseorang pengikut Kristus harusnya kesucian adalah kehidupan yang sesuai dengan kehendak Bapa di Sorga dalam segala hal.
Ini berarti orang percaya harus mengerti apa saja yang dikehendaki Bapa, serta dengan penuh sukacita, kerelaan dan keseriusan berusaha melakukannya. Kesucian hidup adalah kehidupan yang melakukan kemauan atau keinginan Bapa dalam segala hal, di segala tempat dan di sepanjang waktu hidup ini.

Manusia diselamatkan untuk dikembalikan menjadi makhluk yang diciptakan untuk memuaskan hati Penciptanya. Manusia diselamatkan bukan untuk menerima kesenangan bagi dirinya sendiri, melainkan untuk dapat memberi kesenangan bagi Tuhan.

Kita diselamatkan agar dikembalikan menjadi makhluk yang memuaskan hati Tuhan.

Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar