Selasa, 29 Maret 2016

"DIINGINI-NYA DENGAN CEMBURU" (BAGIAN 2)


Yohanes 15:13-15
Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya.
Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu.
Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku.

Kalau manusia seperti hewan yang tidak punya roh, maka Tuhan tidak akan mengingini apa pun dalam diri manusia. Tetapi manusia memiliki roh dari Allah yang bersifat kekal. Itulah yang membuat Tuhan menjadi cemburu dan gusar. Ia berusaha untuk mengembalikan manusia kepada rancangan-Nya, yaitu menjadi sekutu-Nya. Tanpa memahami kegusaran Tuhan, manusia tidak berbeda jauh de-ngan hewan. Hewan menjalankan roda hidupnya berdasarkan nalurinya hanya un­tuk memenuhi kebutuhan fisik atau memuaskan nafsu dagingnya, tetapi menusia seharusnya digerakkan oleh rohnya yang memiliki kemampuan berkomunikasi dengan Tuhan untuk melakukan kehendak-Nya. Itulah sebabnya Tuhan tidak per­nah bersahabat dengan hewan. Manusialah yang dirancang menjadi sahabat-Nya. Abraham adalah manusia yang disebut sebagai sahabat Tuhan, dan tentu orang-orang yang beriman seperti Abraham juga disebut-Nya sahabat (ay. 15).

Untuk memutuskan rantai persahabatan dengan Tuhan ini, Iblis menawarkan dunia, agar manusia mengingininya. Sama seperti Hawa yang diperdaya oleh ular, demikian pun sekarang Iblis berusaha memperdaya manusia dengan percintaan du­nia. Pernyataan Tuhan Yesus bahwa manusia tidak dapat mengabdi kepada dua tuan (Mat. 6:24) juga berarti bahwa kita tidak dapat mengarahkan hasrat kita kepada dua objek.
Matius 6:24 "Tak seorang pun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon."
Orang yang mendua hati tidak akan memperoleh apa-apa dari Tuhan,
Yakobus 1:7-8 "Orang yang demikian janganlah mengira, bahwa ia akan menerima sesuatu dari Tuhan.
Sebab orang yang mendua hati tidak akan tenang dalam hidupnya".
Di sini kita diperhadapkan dengan pilihan: makan untuk hidup atau hidup untuk makan? Keluarga untuk Tuhan atau Tuhan untuk keluarga? Bisnis untuk Tu­han atau Tuhan untuk bisnis? Kesenangan hidup untuk Tuhan atau Tuhan untuk kesenangan hidup?

Agar menjadi sahabat-Nyalah Tuhan mengajar kita untuk rela kehilangan nyawa.
Matius 16:25 Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya.
Kata “nyawa” di sini sebetulnya adalah jiwa (psukhe). Jadi arti ayat ini sebetulnya adalah, kalau manusia mengisi jiwanya dengan hasrat duni­awi, ia akan kehilangan jiwanya, dan rohnya pun akan ikut terseret ke neraka. Tetapi kalau jiwanya diisi dengan hasrat mengingini Tuhan, roh dan jiwanya akan diselamatkan oleh Tuhan dan diperkenankan masuk kedalam kerajaan-Nya.

Dengan cemburu Tuhan menghendaki manusia memiliki jiwa yang indah dalam pemandangan-Nya, yang telah diwarnai dengan Firman Kristus, dapat abadi bersama dengan Dia di Kerajaan-Nya.

Agar menjadi sahabat Tuhan, kita harus rela meninggalkan hasrat duniawi dan menggantikannya dengan hasrat mengingini Tuhan.

Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar