Sabtu, 19 Maret 2016

WASPADA UNTUK TIDAK TERPENGARUH SPIRIT LUCIFER/IBLIS


Yesaya 14:12-15 "Wah, engkau sudah jatuh dari langit, hai Bintang Timur, putera Fajar, engkau sudah dipecahkan dan jatuh ke bumi, hai yang mengalahkan bangsa-bangsa!
(13)engkau yang tadinya berkata dalam hatimu: aku hendak naik ke langit, aku hendak mendirikan takhtaku mengatasi bintang-bintang Allah, dan aku hendak duduk di atas bukit pertemuan, jauh di sebelah utara.
(14)aku hendak naik mengatasi ketinggian awan-awan, hendak menyamai Yang Mahatinggi!
(15)Sebaliknya, ke dalam dunia orang mati engkau diturunkan, ke tempat yang paling dalam di liang kubur.

Lucifer adalah roh yang congkak, yang mau menjadi majikan bagi dirinya sendiri, majikan bagi siapa pun, dan bahkan majikan bagi Tuhan. Juga pada dasarnya orang yang mengingini dunia sama dengan ingin menjadi majikan. Ia congkak, seperti Lucifer.

Semakin dewasa kita, seharusnya kita semakin sadar bahwa keinginan menjadi majikan bagi diri sendiri didalam hidupnya itu berarti suatu pemberontakan. Kalau saat masih kecil seorang anak ber­tingkah seperti bos terhadap orang tuanya, orang tuanya tidak mempermasalahkan itu. Tetapi kalau sudah dewasa masih bersikap demikian, itu berarti ia kurang ajar.

Alkitab mengajarkan agar kita tunduk kepada Allah dan melawan iblis (Yak. 4:7). Tunduk kepada Allah berarti mengakui bahwa Dialah seluruh hasrat hidup kita, sebab kita tunduk kepada siapa atau sesuatu yang kita ingini. Melawan iblis bukan berarti mengusir-ngusir setan dari rumah berhantu atau pohon keramat, juga tidak sekadar mengusir setan dari diri seseorang. Tetapi itu berarti mengusir semua hasrat dalam diri kita yang membuat kita tidak tunduk kepada Tuhan, tetapi ingin menjadi majikan dan menguasai harta duniawi. Inilah yang dimaksud spirit lucifer.

Tuntutan seperti ini tidak dituntut kepada umat Perjanjian Lama, sebab Mesias saat itu belum datang, dan mereka belum dilahirkan baru. Rohnya masih “mati”, sehingga umat Perjanjian Lama belum perlu dan belum bisa dilepaskan dari beleng­gu mamonisme dan kedagingan. Tetapi kepada Tuhan Yesus dan umat Per­janjian Baru, iblis sudah menghadapkan pencobaan mengenai materialisme (Luk. 4:5-8). Dengan menunjukkan keindahan dunia agar orang percaya mengingininya, mata hatinya untuk memahami kebenaran Tuhan akan dibutakan.

Kehidupan di bumi ini satu-satunya kesempatan untuk bertobat untuk men­jadi sempurna, atau menjadi rusak dan tidak dapat diperbaiki selama-lamanya. Mungkin inilah yang membuat Tuhan tidak memperkenankan manusia makan buah kehidupan di tengah taman Eden (Kej. 3:22–24), supaya manusia bisa mati, dan ada kesempatan untuk ditobatkan. Ini berkenaan dengan perkataan Yesus agar kita tidak takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh, tetapi tidak berkuasa membunuh jiwa; tetapi takutlah kepada Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka (Mat. 10:28). Inilah letak perbedaan dengan lucifer, yang tidak mengalami kematian seperti manusia (kematian pertama) tetapi lang­sung ke kematian kedua, yaitu lautan api.

Jadi semangat zaman yang membuat kita sibuk dengan mencari kekayaan materi untuk kesenangan pribadi adalah bagian dari spirit lucifer yang harus kita waspadai dan jangan izinkan spirit ini masuk ke area hati, mata dan pikiran anda.

Cara menghadapi spirit iblis ini adalah kita harus terus mengenakan Firman Tuhan Yesus didalam seluruh wilayah hidup kita terutama di wilayah hati, pikiran, mata, dan perasaan kita.
Efesus 6:11-17 Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis;
karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara.
Sebab itu ambillah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat mengadakan perlawanan pada hari yang jahat itu dan tetap berdiri, sesudah kamu menyelesaikan segala sesuatu.
Jadi berdirilah tegap, berikatpinggangkan kebenaran dan berbajuzirahkan keadilan,
kakimu berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera;
dalam segala keadaan pergunakanlah perisai iman, sebab dengan perisai itu kamu akan dapat memadamkan semua panah api dari si jahat,
dan terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman Allah,

Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar