Kamis, 17 Maret 2016

MENGUPAS KALIMAT TUHAN YESUS " BANYAK YANG DI PANGGIL, SEDIKIT YANG TERPILIH"


Matius 22:14 Sebab banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih."

Yesus berkata, “Banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih.” Artinya, banyak yang mendengar Injil, tetapi tidak semua meresponinya dengan benar, tidak mau melakukan sepenuhnya panggilan untuk melakukan kehendak Tuhan. Tanpa respons, Injil hanya menjadi berita kosong yang tidak berarti. Ini berarti menjadi manusia pilihan tidak hanya tergantung pada kedaulatan Allah semata-mata namun juga meresponi ajakan Tuhan untuk melakukan perintah-Nya karena Tuhan menginginkan kita melakukan dengan hati yang rela untuk mengikuti kehendak-Nya.

Respons yang benar terhadap panggilan Tuhan adalah menerima Injil perkataan Tuhan dan melakukan-Nya. Seseorang tidak bisa menerima Tuhan Yesus, tetapi tidak menerima perkataan-Nya dan tidak melakukannya didalam hidupnya. Menerima perkataan-Nya berarti mau mempelajari Firman-Nya dan terus-menerus berusaha melakukannya. Inilah yang membuat seseorang menjadi manusia unggul, yaitu termasuk kumpulan “sedikit yang dipilih” tadi.
Respons yang benar terhadap panggilan Tuhan adalah
mempelajari Firman-Nya dan melakukannya.

Penyesatan yang terjadi dewasa ini adalah seseorang merasa bahwa ia sudah lahir baru, hal ini membuat orang tersebut tidak perlu berusaha berjuang untuk mengalaminya. Mereka lebih sibuk mendandani manusia lahiriahnya (ini adalah hasrat dari manusia kedagingan) dari pada mendandani manusia Ilahinya yang dikehendaki Tuhan. Mereka merasa sudah nyaman dan aman menjadi orang Kristen yang terdaftar dalam suatu keanggotaan gereja tertentu, tetapi mereka tidak mempersoalkan apakah namanya sudah tercatat dalam kitab kehidupan Anak Domba, artinya tercatat sebagai anggota keluarga Allah. Kepada mereka tidak diingatkan bahwa kalau mereka masih sibuk mendandani manusia lahiriahnya (dengan berbagai fasilitas materi) itu berarti gejala bahwa mereka belum menjadi keluarga Allah. Mereka belum mengerti tanggung jawab sebagai orang percaya yang harus mempersiapkan pakaian kebesaran keluarga Allah.

Tuhan Yesus memperingatkan kita untuk memperhatikan hal ini melalui sebuah perumpamaan seorang raja yang mengadakan pesta (Mat. 22).
Ia mengundang semua orang untuk datang dalam pesta yang telah dipersiapkan. Ketika pesta berlangsung ada seorang tamu yang tidak mengenakan pakaian pesta. Raja itu menyuruh mengusir tamu tersebut dan membuangnya ke dalam kegelapan abadi. Kemudian Tuhan mengakhiri perumpamaan tersebut dengan pernyataan bahwa banyak yang dipanggil tetapi sedikit yang terpilih. Dalam hal ini jelas sekali bahwa keterpilihan seseorang juga ditentukan oleh respon terhadap anugerah yang diberikan. Inilah anugerah yang bertanggung jawab.
Pakaian pesta menunjukkan kelayakan untuk menjadi anggota keluarga Allah. Kelayakan disini hanya bisa didapatkan jika anak anak Tuhan mau meresponi panggilannya sebagai anak anak kerajaan yang melakukan kehendak Bapa disorga di segenap wilayah hidupnya.
Hal ini harus diperjuangkan oleh setiap orang percaya dengan sangat serius, lebih dari memperjuangkan hal-hal lain dalam kehidupan ini. Kalau seseorang memperjuangkan sesuatu lebih dari perjuangannya mempersiapkan pakaian kebesaran sebagai anggota keluarga Allah Bapa, hal itu menunjukkan bahwa ia tidak menghargai kesempatan untuk menjadi anggota keluarga Allah Bapa. Ia memandang dunia ini lebih penting dan berharga. Inilah orang-orang yang dikatakan oleh Firman Tuhan sebagai pejinah (teks Yunani : moikalis) artinya orang-orang yang tidak setia. Ia bukannya menjadi keluarga Allah Bapa tetapi musuh-Nya.
Tidak sedikit musuh-musuh Tuhan ada juga wilayah didalam gereja yang dimana belum mendidik jemaat jemaat Tuhan untuk setia melakukan kehendak Tuhan bahkan hamba Tuhannya sendiri masih diliputi keinginan ambisi pemenuhan kebutuhan jasmani, tanpa mereka sadari bahwa dirinya adalah musuh Tuhan.
Ironisnya, mereka dinyatakan sebagai “pemenang-pemenang”. Seakan-akan mereka telah menjadi orang setia kepada Tuhan sampai akhir. Padahal, tidak perlu menunggu akhirnya, sekarang saja mereka tidak menunjukkan sebagai umat yang setia.

Jadi meresponi perkataan Tuhan kita Yesus Kristus mengenai sedikit sekali yang akan terpilih/sangat sedikit yang bisa masuk kedalam kerajaan Tuhan Yesus, ini menunjukan kita tidak boleh main main dengan panggilan Tuhan yang memerintahkan kita untuk mengenakan pakaian/sikap hidup seperti yang Tuhan Yesus kenakan yaitu menjadi anak anak yang hidup hanya untuk taat melakukan kehendak Bapa Di Sorga yaitu Tuhan kita Yesus Kristus.

Berjalan dengan Tuhan, berarti kita menjaga dan belajar
untuk hidup sesuai dengan kehendak Tuhan.

Matius 7:21 Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.

Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar