Minggu, 13 Maret 2016

STANDARD IMAN PERCAYA YANG DIBENARKAN OLEH TUHAN YESUS (BAGIAN 2)


Yohanes 6:27-29 Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal, yang akan diberikan Anak Manusia kepadamu; sebab Dialah yang disahkan oleh Bapa, Allah, dengan meterai-Nya."
Lalu kata mereka kepada-Nya: "Apakah yang harus kami perbuat, supaya kami mengerjakan pekerjaan yang dikehendaki Allah?"
Jawab Yesus kepada mereka: "Inilah pekerjaan yang dikehendaki Allah, yaitu hendaklah kamu percaya kepada Dia yang telah diutus Allah."

Tuhan Yesus tegas dan jelas mengatakan bahwa kita harus bekerja, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal, dan pekerjaan yang dikehendaki Allah itu adalah percaya kepada Dia yang telah diutus Allah. Pernyataan Tuhan di sini hendak menunjukkan bahwa percaya atau beriman kepada Tuhan Yesus adalah suatu kegiatan kerja/perbuatan/tindakan. Kata bekerja dalam Yohanes 6:27 teks aslinya adalah "ergasomai" yang artinya : melakukan suatu kegiatan yang bersifat latihan untuk menghasilkan sesuatu. Dari kata ini dapat diperoleh suatu pelajaran yang sangat baik, bahwa iman bukan hanya kegiatan pikiran saja, tetapi tindakan nyata. Kalau seseorang beriman hanya di dalam mental atau pikiran saja, maka hal itu tidak berdampak bagi dirinya sendiri, bagi sesama dan Tuhan yang dipercayai. 

Banyak orang Kristen berpikir bahwa kepercayaan secara mental dan pikiran kepada Tuhan Yesus sudah cukup. Ini pikiran yang sangat dangkal dan salah.
Yakobus 2:20 "Hai manusia yang bebal, maukah engkau mengakui sekarang, bahwa iman tanpa perbuatan adalah iman yang kosong?"
Kepercayaan seperti itu tidak memiliki dampak sama sekali bagi diri sendiri, sesama dan Tuhan. Percaya atau iman yang benar adalah suatu kegiatan. Kegiatan yang berdampak bagi diri orang itu sendiri yaitu bertumbuh menjadi seorang yang berkenan di hadapan Tuhan dan berusaha mengambil bagian dalam pekerjaan Tuhan sehingga berdampak bagi Kerajaan-Nya. Ingat, bahwa iman tanpa perbuatan seperti tubuh tanpa roh. Jadi apa tindakan/perbuatan iman yang dimaksud ? kalau seseorang mengaku percaya maka ia pasti berusaha melakukan kegiatan kegiatan atau usaha usaha yang menjadikannya seorang yang diperkenan di hadapan Tuhan, 
2 Korintus 5:9-10 "Sebab itu juga kami berusaha, baik kami diam di dalam tubuh ini, maupun kami diam di luarnya, supaya kami berkenan kepada-Nya.
Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Kristus, supaya setiap orang memperoleh apa yang patut diterimanya, sesuai dengan yang dilakukannya dalam hidupnya ini, baik ataupun jahat". 

Orang yang berusaha mengejar perkenanan Tuhan adalah orang yang terus berusaha melakukan apa yang menjadi kehendak Allah dan mendukung pekerjaan Tuhan sehingga berdampak bagi keselamatan jiwa-jiwa yang dibawa kepada Kerajaan Sorga. Inilah sesungguhnya percaya yang benar yang dapat menyukakan hati Tuhan, sehingga percayanya berdampak bagi perasaan Tuhan, yaitu menyukakan hati Tuhan. Hal ini bisa terjadi bila seseorang menggunakan kehendaknya dengan sengaja dan sadar, bukan digerakkan oleh pihak manapun juga bahkan bukan oleh Tuhan sendiri. Jika semua dikerjakan oleh Tuhan berarti Tuhan bersandiwara dengan diri-Nya sendiri. Keputusan dari diri seseorang secara bebas dan rela itulah yang menyukakan hati Tuhan, sebab berarti menghargai anugerah-Nya.

Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar